Sebenarnya saya tidak sanggup menulis berita ini, huaaaa. Sakitnya itu di sini (nunjuk hati), berdarah-darah dan pedih #lebay
Setelah bulan lalu dipastikan bahwa ganda campuran andalan Indonesia gagal ke WBC (kejuaraan dunia) karena cedera engkel Tontowi Ahmad (Owi), maka sore ini kabar tak mengenakkan juga datang dari sektor ganda putra dan tunggal putra. Tunggal putra harapan kita, Simon Santoso dan ganda putra kebanggan Indonesia, Muh. Ahsan-Hendra Setiawan juga dipastikan tidak bisa ikut, hiks..hiks. Penyebabnya? Simon kena DBD sementara Ahsan cedera pinggul.
Maka, sudah pasti Indonesia tidak bisa menampilkan kekuatan andalannya di ajang paling bergensi yang setara dengan olimpiade itu.
Di tahun ini bisa dibilang prestasi pebulutangkis kita lagi menurun dibanding tahun lalu. Beberapa gelar super series dan super series premier telah hilang, ditambah dua gelar juara dunia. Amat sulit bagi pebulutangkis kita yang lain untuk merebut gelar tersebut. Ditambah Simon Santoso yang amat diharapkan untuk mendapat gelar juara tunggal putra, ternyata juga harus mundur akibat dilarikan ke rumah sakit hari ini karena Demam Berdarah Dengue.
Harapan yang paling potensial hanyalah pada Tommy Sugiarto dan Greysia Polii-Nitya K.Maheswari yang berada dalam peringkat 10 besar dunia. Meski sangat berat, rat..rat..rat (pake echo ;-) )
Keberangkatan tim Indonesia tinggal 2 hari lagi. Semoga semua akan berjalan lancar, aman dan tenteram. Dan yang paling penting, pebulutangkis kita ada yang bisa ke babak final dan jadi JUARA.
HWAITING!!!
Tahun 2017 hampir berlalu, begitu pula dengan gelaran turnamen-turnamen Badminton sepanjang tahun 2017 telah ditutup dengan berakhirnya Superseries Final di Dubai pada 17 Desember yang lalu. Bagaimana dengan prestasi pebulutangkis kita sepanjang tahun ini, apakah lebih baik dari capaian di tahun 2016 lalu? Kalau tahun lalu, prestasi paling puncak adalah emas di Olimpiade Rio yang direbut oleh pasangan andalan kita, Tontowi Ahmad (Owi) dan Liliyana Natsir (Butet). Hampir tidak berbeda di tahun ini, pada bulan Agustus di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang merupakan salah satu ajang bergengsi di dunia bulutangkis, gelar Juara Dunia Ganda Campuran kembali dipersembahkan oleh pasangan Owi dan Butet. Gelar yang pernah juga mereka raih di tahun 2013 yang lalu. Owi dan Butet juga meraih gelar di Indonesia terbuka Super Series Premier (SSP) di bulan Juni, yang sangat istimewa karena gelar di rumah sendiri inilah gelar yang paling sulit mereka dapatkan selama berpasangan. Gelar super seri...
salam hangat dari kami ijin menyimak gan, dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapus