Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2008

Berebut Cinta Laura

"Ketika seseorang dirasa begitu berharga, sangat sayang untuk dilepaskan, dan saat ada yang mencoba merebut, pasti akan dipertahankan mati-matian.." ( quote from me, hehehe, narsis boleh dong) Cinta Laura, gadis 15 belas tahun yang namanya tiba-tiba melambung lewat satu sinetron stripping kini menjadi rebutan dua PH besar Indonesia, MD dan SinemArt. Pihak MD, sebagai PH lama tempat Cinta bernaung merasa bahwa artisnya tersebut telah melanggar kesepakatan kontrak eksklusif yang dibuat tahun 2006, dan kini tengah mensomasi pihak Cinta dan SinemArt sebagai PH baru Cinta. Melihat kasus ini, saya teringat dengan kasus Marshanda dengan Multivision Plus beberapa tahun yang lalu, tapi lupa dengan penyelasaian akhirnya. Yang pasti, kasus tersebut sudah sampai ke meja hijau. Dan, yang uniknya lagi, masalah tersebut juga melibatkan SinemArt, yang menjadi PH baru Marshanda (sampai sekarang). Saat itu Marshanda tengah "bersinar" terang alias lagi lagi tenar-tenarnya. Kemba

Perkedel Jagung, sebuah impian.

Makanan ini sudah lama kuidam-idamkan. Perkedel jagung. Ini bahan-bahannya: -pipilan jagung (semampunya) -tepung terigu (sedikit saja) -tepung maizena (kalau ada) -daun jeruk (kalau ada) -telur (lebih bagus) -minyak goreng (ya iyalah harus ada.) Sedang, bumbunya biasa saja, yaitu: -merica (supaya pedas-pedas gimannna..) -ketumbar (kalau ada) -bawang putih dan bawang merah (harus ada) -garam (sedikit saja) -cabe (tidak wajib ji!!) Cara buatnya, bahan-bahan kecuali minyak dicampur jadi satu. Kemudian, tambahkan bumbu-bumbu, lalu digoreng. Saat memasukkan adonan ke dalam minyak, usahakan agar bentuknya indah (????), lalu goreng hingga matang (kira-kira). Kalaupun hasil akhirnya kurang enak, jangan salahkan aku. Aku sendiri belum pernah membuatnya, baru dalam tahap rencana (Gubrakkkkkk!!!!!).

Cerita Tentang Seragam (my true experiences).

Dari TK sampai SMA, anak yang tinggal dan bersekolah di sekolah umum Indonesia pasti tidak terlepas dari seragam. Putih biru adalah warna seragam saya waktu TK, di TK PEMBINA Kendari. Kemeja putih, rompi biru, rok (mini) biru, kombinasi yang manis (Secara, saya suka biru). Waktu SD (SD 1 Wua-Wua, sekarang sudah berganti nama) warnanya lain lagi. Merah untuk bawahannya, dan putih untuk atasannya. Tapi, itu hanya untuk hari senin dan selasa saja, karena di rabu dan kamis, kami wajib memakai putih-putih. Nah, soal putih-putih, ada cerita yang menarik. Karena warna atasan dan bawahannya sama, maka mama saya "berinisiatif" untuk menjahitkan baju terusan untuk saya. Dan, ternyata tidak masalah. Terusan putih-putih itupun terus melekat di badan saya setiap rabu dan kamis. Bagaimanan dengan jum'at dan sabtu? Dikedua hari itu kami biasanya memakai pakaian olahraga dan seragam pramuka. Tapi, kebiasaan ini harus berubah, saat saya pindah ke Raha. Di sekolah baru saya ini,

Dunia tanpa sekolah dan Laskar Pelangi..sebuah perbandingan

Hari Minggu kemarin, saya berkunjung ke rumah Paman di Rawamangun. Dan tanpa sengaja menemukan sebuah buku berjudul "Dunia Tanpa Sekolah", karangan M.izza. Miris hati ini membaca buku itu, karena saya teringat buku lainnya, Laskar Pelangi. Dalam hati, saya bandingkan keduanya..dan inilah hasilnya.. Kalo LP bercerita tentang bagaimana perjuangan anak-anak dari Pulau Belitung untuk dapat bersekolah di tengah himpitan ekonomi dan adat kebiasaan setempat. Walaupun mereka bersekolah dengan tampilan seadanya, di sekolah yang sudah reot, tapi mereka tidak putus asa. Dengan guru yang selalu menghibur mereka dengan ilmu serta nasehat, dibalut cara mengajar yang mengena di hati. Sedang dalam DTS, si Izza merasa sekolah bukanlah tempat yang cocok untuknya. Dia lebih memilih untuk menjadi penulis, keluar saat duduk di bangku SMP. Saat banyak anak-anak tidak dapat sekolah, dia memilih melepaskan diri dari segala aturan yang mengikatnya di sekolah.

Rossi, Nadal dan Raikonen (eps. minggu, 8 June 2008)

Hari Minggu kemarin adalah hari yang membahagiakan buat saya. Bayangkan saja, tiga jagoan olahraga saya bertanding semua. Ada Valentino Rossi (MotoGP), Raffael Nadal (Tenis), dan Kimi Raikkonen (Formula1). Tapi, ketiganya lagi dalam takdir yang berbeda. Kalau Rafael Nadal akhirnya berhasil juara Prancis Terbuka (lagi), Rossi hanya mampu finish kedua di belakang Dani Pedrosa di GP Catalunya. Sedangkan nasib buruk untuk Raikkonen, dia tidak finish di GP Kanada, karena insiden tabrakan di jalur pit. Raffael Nadal memang dikenal sebagai "jagonya" lapangan tanah liat, berkali-kali dia menang di lapangan berjenis ini. Dan, yang lebih manisnya lagi, kemenangan kali ini dia peroleh dengan mengalahkan musuh bebuyutannya, Roger Federrer, tiga set tanpa lawan. Sementara, di Barcelona, Yamaha dengan pembalap andalannya, V Rossi, harus mengakui keunggulan seterunya Honda dengan kemenangan pembalapnya, D. Pedrosa. Membalap di negeri sendiri, membuat Dani lebih cemerlang dan berhasil

Sebuah nasihat (untuk kita semua)

" Hendaklah engkau sengaja mendatangiku untuk memberi nasehat ketika aku sendirian Hindarilah memberikan nasehat kepadaku di tengah khalayak ramai Karena sesungguhnya memberi nasehat di hadapan banyak orang Sama saja dengan memburuk-burukkan, saya tidak suka mendengarnya Jika engkau menyalahi saya dan tidak mengikuti ucapanku Maka jangalah engkau kaget apabila nasehatmu tidak ditaati ."(Imam Syafi'i)

Help me please, i've got trouble with the shoes!!

Selama kurang lebih sebulan ini, aku punya problem pelik. Bukan dengan BBM, tapi dengan yang dipakai oleh kedua kakiku, sepatu. Here the problems, kalau kerja, aku biasanya memakai sepatu sejenis pantofel. Tapi, sepatu tersebut kurang nyaman terasa. Jadi, ada ide terlintas untuk menggantinya dengan yang baru. Nah, pilihan akhirnya jatuh ke sepatu balet yang sekarang sedang "ngetrend". Namun, setelah bolak-balik ke pasar dan pusat perbelanjaan, sepatu-sepatu balet yang kubeli bukannya terasa nyaman tapi menyakitkan. Padahal, waktu membelinya, aku sudah meyakinkan kaki dan perasaanku kalau sepatu tersebut akan terasa enak dipakainya. Diagnosa kulakukan, dan hasilnya kusimpulkan bahwa aku memang punya masalah dengan kedua kakiku. Dari anatomi kaki yang nampaknya ada "kelainan" sehingga mempengaruhi cara berjalan serta berdampak pada kenyamanan. Masalah ini sebenarnya sudah kudeteksi dari jauh-jauh hari, tapi solusinya belum ada hingga sekarang. Selain itu, kes