Langsung ke konten utama

Untuk PLN yang Lebih Baik

Sekitar sebulan lalu, listrik di rumah bermasalah. Tegangannya tidak stabil. Kejadiannya sebenarnya telah berlangsung beberapa lama, dan mencapai puncaknya pada malam hari itu. Lampu kedap-kedap lalu mati total. Setelah mengecek meteran, tak ada satupun yang salah. Lampu tetangga juga baik-baik saja. Karena tak punya nomor telepon lokal pengaduan PLN (dalam keadaan gelap, otak menjadi tambah malas untuk mencari tahu), saya membiarkan saja keadaan tersebut. Terpaksa melalui malam itu dengan lilin dan lampu dari telepon genggam.

       Keesokan paginya, lampu belum menyala juga. Kembali mengecek ke rumah tetangga, namun saja saja dengan semalam. Hanya rumah kami saja yang bermasalah. Akhirnya rutinitas pagi dilalui tanpa listrik sama sekali. Nasi kembali dihangatkan dengan dandang, dan telepon genggam tak sempat di-charge. Menunggu mengisi baterainya di kantor saja.

       Kembali ke pengaduan, setelah bertanya ke beberapa teman, saya pun memperoleh satu nomor, 0401-3194998-nomor pengaduan PLN lokal kendari. Nomor yang sebenarnya bisa saya peroleh dari info 108, namun karena rada malas dan pesimis mendapatkan dari 108 seperti yang pernah saya alami di beberapa tahun lalu (saat listrik rumah juga padam tiba-tiba). Alhamdulillah, nomor tersebut bisa dihubungi dan operator yang menerimanya merespon dengan baik. setelah memberikan nama, alamat, dan nomor HP yang bisa dihubungi, mereka berjanji akan datang untuk memeriksa kerusakan.

        Sorenya, beberapa petugas yang dijanjikan datang. Mereka memeriksa instalasi dan jaringan listrik yang ada di rumah. Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapati ada kerusakan di tiang utama (saya kurang tahu  istilahnya tepatnya, sebuah kotak yang terdapat di ujung tiang yang kemudian dari situ kabel listrik dibagi ke rumah-rumah yang terdekat). Tak menunggu waktu lama, kerusakan itu bisa diatasi, dan listrik di rumah pun menyala kembali. What a great action, cepat-efektif-efisien. Tanpa banyak omong, langsung ke tindakan nyata. Dan tanpa uang pelicin pula (dua jempol!!).

tanggapan keluhan dan perbaikan yang cepat

       Itu dalam hal pelayanan keluhan, bagaimana dengan kualitas layanan. Daerah saya, Kendari, beberapa tahun lalu adalah wilayah yang secara rutin terjadi pemadaman listrik. Padamnya pun tak tanggung-tanggung, dalam seminggu, hari listrik menyala lebih sedikit dari saat padamnya. Lilin dan korek api sudah seperti teman setia, tak bisa hidup tanpanya.

        Kampung saya yang lebih "desa", Raha, juga punya cerita tersendiri soal pemadaman. Jadwalnya tetap, hari ini menyala maka besok tidak, dan seterusnya begitu. Saya masih ingat, betapa seringnya saya mengerjakan PR dan belajar hanya ditemani lampu minyak-hiks. Suasana yang romantis sekaligus menggenaskan kalau akan ujian.

        Namun, perubahan cukup besar saya rasakan semenjak pindah (kembali) ke Kendari setahun lalu. Nyala lampu listrik kini lebih awet, hehe. Jarang ada pemadaman, sehingga mengusir kegalauan (halaaaaaahhhh). Alhamdulillah. Perubahan yang mungkin sebagian besar karena dirut PLN yang lama, pak Dahlan Iskan memprioritaskan pengurangan pemadaman di seluruh Indonesia. Sesuatu yang berarti banyak bagi rakyat di luar Pulau Jawa (yang umumnya jarang mengalami pemadaman bergilir). Kawasan yang tengah berkembang dan ketersediaan lisrik akan mempercepat laju pertumbuhan.

       Oleh karena itu, PLN tetaplah begitu. Jangan terlalu gampang memadamkan lampu di rumah-rumah kami ini, dan terus pekalah terhadap setiap keluhan para pelangganmu. Dan semoga, ketergantungan listrik   besar terhadap bahan bakar fosil (BBM) segera berlalu. Aamiin.

Semangaaat PLN^^ 

 
"Jangan sering-sering, ya, mati lampunya."

 ------------------------------------------------------
 Ikutan kontes Aku dan PLN




Komentar

  1. hahaha. tema yang menggalaukan :D
    tapi alhamdulillah di rumah juga jarang mati listrik. kalau aku tinggal di daerah kos2an deket RS, mungkin ngga bisa nulis ttg PLN deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ya^^
      Ga ikut mw nyoba, filly?

      Hapus
  2. Mba Pia rajiin ^^

    pengen nyoba, tp mikir crta opo yow? ;d

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang lebih rajin lomba, tin. Kalo aku mah level 1, hehe.

      Cerita aja yang sehari2, listrikmu nyala terus kan?

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Ayam masak Gholo

Ada yang berbeda di lebaran tahun ini. Bukan karena Mama ga masak heboh, bukan. Tapi tentang menu kuliner lebaran yang hampir seragam di keluarga kami. Adalah Ayam masak gholo. Makanan berbahan utama ayam kampung yang segar-segar enak, slrrrrp. Dari tahun lalu sebenarnya Mama sudah membuatnya saat lebaran, menemani coto yang tak kalah lezatnya. Hanya saja baru tahun ini semua rame-rame minta resep bahkan ada yang minta dibuatkan bumbu oleh Mama. Jadilah kali ini hidangan lebaran kami bertema Ayam masak gholo. Karena Mama sudah berbaik hati membagi resepnya, maka juga dengan senang hati menerima hasil akhirnya, haha. How to make it? Gampang banget. Gholo dalam bahasa Muna berarti kedondong, tapi aslinya hanya daunnya yang dimanfaatkan. Bahan-bahannya sbb, Ayam kampung yang sudah dipotong-potong. bumbunya, bawang putih dan bawang merah plus merica. Sereh.Serta garam dan gula sebagai penyedap. Dan daun kedondong. Cara masaknya. Rebus ayam dengan diberi sereh dan garam. Lalu, ha

Dari Prof. dr Soeharsoyo, Sp.Ak ke dr. William Adi Tedja, TCM, M.A

Bermula dari status Prof.dr. Soeharsoyo, Sp.Ak (ket. Sp.Ak = Spesialis Akunpuntur Medik kalau tidak salah) yang membagikan jam kerja organ tubuh manusia. Saya pernah membaca hal yang serupa, tapi seingat saya tak ada nama professor di dalamnya. Dan ternyata benar, dari hasil gugling, nama professor itu hanya muncul sedikit, cuma 3 atau 4 sumber yang mencantumkannya. Adapun tentang jam kerja organ yang memang banyak di-copast oleh beberapa blog, banyak yang bahkan tidak menyebutkan sumber atau narasumbernya.  http://m.kompasiana.com/post/read/582457/2/jam-kerja-organ-tubuh-manusia.html Gugling dengan kata kunci jam kerja organ tubuh ketemu artikel ini,  http://www.fimadani.com/inilah-jadwal-jam-kerja-organ-tubuh-manusia/ Dari situ ada kata pengobatan TCM atau pengobatan  tradisional Cina. Gugling lagi dengan kata kunci pengobatan TCM dan jam kerja organ ketemu ini, http://www.stikes-kapuasraya.ac.id/index.php/artikel/10-jam-piket-organ-tubuh Nah, ada