Langsung ke konten utama

Baca dong sebelum klik LIKE!

Dari judulnya, kelihatan bijaksana banget, hehe. Tetapi, apa pun itu, mungkin ini adalah tips dari saya ber-internet ria.
Setelah beberapa tahun bermedsos, ada perubahan tren yang saya amati terutama saya sendiri. Kalau awal-awal, FB saya pakai buat "curhat" dan eksis serta mencari teman sekolah, sekarang lebih untuk mencermati perkembangan saja. Status-status saya sekarang hanya untuk laman kantor dan berita-berita bermanfaat. Sementara twitter, yang dulunya juga buat curhat, sekarang lebih untuk baca berita dan mengikuti skor pertandingan bulutangkis secara langsung, hehe. Status saya pun lebih banyak tentang bulutangkis.
Medsos lain yang sekarang aktif dan lagi heboh2nya adalah instagram. Saya gunakan instagram buat majang foto dan update berita, drama dan bulutangkis.
Mencermati perkembangan terbaru, banyak sekali berita bohong a.k.a hoax yang menyebar di medsos juga di aplikasi pesan. Salah banyak penyebab mudahnya tersebar hoax adalah kurangnya budaya baca dan telaah. Kadang hanya lewat membaca judul saja, tanpa pernah membuka tulisan di dalamnya.
Ini membuat saya sekarang lebih berhati-hati. Berita-berita yang beredar di internet bisa apa aja dan batas kebenaran serta kebohongan bisa saja teramat tipis. Tanpa pengetahuan dan kemauan mencari tahu jika memang tidak tahu bisa membawa kita  menjadi korban hoax atau bahkan jadi agen hoax.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Ayam masak Gholo

Ada yang berbeda di lebaran tahun ini. Bukan karena Mama ga masak heboh, bukan. Tapi tentang menu kuliner lebaran yang hampir seragam di keluarga kami. Adalah Ayam masak gholo. Makanan berbahan utama ayam kampung yang segar-segar enak, slrrrrp. Dari tahun lalu sebenarnya Mama sudah membuatnya saat lebaran, menemani coto yang tak kalah lezatnya. Hanya saja baru tahun ini semua rame-rame minta resep bahkan ada yang minta dibuatkan bumbu oleh Mama. Jadilah kali ini hidangan lebaran kami bertema Ayam masak gholo. Karena Mama sudah berbaik hati membagi resepnya, maka juga dengan senang hati menerima hasil akhirnya, haha. How to make it? Gampang banget. Gholo dalam bahasa Muna berarti kedondong, tapi aslinya hanya daunnya yang dimanfaatkan. Bahan-bahannya sbb, Ayam kampung yang sudah dipotong-potong. bumbunya, bawang putih dan bawang merah plus merica. Sereh.Serta garam dan gula sebagai penyedap. Dan daun kedondong. Cara masaknya. Rebus ayam dengan diberi sereh dan garam. Lalu, ha

Dari Prof. dr Soeharsoyo, Sp.Ak ke dr. William Adi Tedja, TCM, M.A

Bermula dari status Prof.dr. Soeharsoyo, Sp.Ak (ket. Sp.Ak = Spesialis Akunpuntur Medik kalau tidak salah) yang membagikan jam kerja organ tubuh manusia. Saya pernah membaca hal yang serupa, tapi seingat saya tak ada nama professor di dalamnya. Dan ternyata benar, dari hasil gugling, nama professor itu hanya muncul sedikit, cuma 3 atau 4 sumber yang mencantumkannya. Adapun tentang jam kerja organ yang memang banyak di-copast oleh beberapa blog, banyak yang bahkan tidak menyebutkan sumber atau narasumbernya.  http://m.kompasiana.com/post/read/582457/2/jam-kerja-organ-tubuh-manusia.html Gugling dengan kata kunci jam kerja organ tubuh ketemu artikel ini,  http://www.fimadani.com/inilah-jadwal-jam-kerja-organ-tubuh-manusia/ Dari situ ada kata pengobatan TCM atau pengobatan  tradisional Cina. Gugling lagi dengan kata kunci pengobatan TCM dan jam kerja organ ketemu ini, http://www.stikes-kapuasraya.ac.id/index.php/artikel/10-jam-piket-organ-tubuh Nah, ada