Langsung ke konten utama

Terus Terang Listrik Mati Terus

Soal pemadaman listrik, saya sudah kenyang dengan istilah tersebut.  Di Kendari, kota asal saya, pemadaman bergilir sudah menjadi kebiasaan, bukan lagi hal yang luar biasa.  Dalam seminggu, frekuensi listrik menyala lebih sedikit dari saat padamnya :(
Itu di kota kecil, bagaimana dengan Jakarta? Ternyata, pemadaman juga bisa menimpa kota metroplolitan ini.  Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat ibukota "diresahkan" dengan pemadaman bergilir akibat berkurangnya pasokan listrik dari pembangkit yang ada.  Soal ini, teman saya berpendapat " Itulah pi, PLN gak memperhitungkan kebutuhan masyarakat.  Seharusnya, dengan ilmu statitik probabiblitas, bisa dihitung kebutuhan listrik 5 tahun dari sekarang, sehingga bisa diantisipasi.  PLN gak mau rugi, selain itu, korupsinya banyak.."  Nah, kata-kata yang terakhir ini  membuat saya berpikir lagi, korupsi lagi, korupsi lagi...atau listrik mati gara-gara PLN minta TDL dinaikkan tapi belum dikabulkan ya?
hmmmmmm....

Komentar

  1. kemaren, habis nonton JK di TVone..katanya,problem kelistrikan utama di indonesia a/ ketidakseimbagan antara kebutuhan penduduk yang terus meningkat dengan penyediaan tenaga listrik oleh pemerintah, dan adanya kebijakan energi yang timpang-banyak sumber energi yang dijual ke luar sementara dalam negeri masih memerlukan banyak energi.. :(
    jadi rindu ma pemimpin yang tegas, kek beliau..

    BalasHapus
  2. Hmm.. Ikut nyimak aja, sekalian numpang absen.. :)

    BalasHapus
  3. wah, dijakarta listrik ngadat yah?? alhamdulillah bandung tidak parah :D

    BalasHapus
  4. wah wah wah...
    makin kacau saja nih...
    krisis listrik telah meraja lela..
    kini pemadaman listrik terjadi di beberapa daerah.
    ini tentu saja merugikan banyak pihak.

    pemadaman ini diakibatkan karena konsumen pemakai listrik terus meningkat.
    sedangkan pasokannya belum memenuhi.

    pemadaman ini juga terjadi karena PLN menderita kerugian besar.
    dimana tindakan pencurian listrik sudah merajalela
    sehingga tidak terkonrol lagi pemakaian listriknya.
    sehingga PLN tidak dapat mendistribusikan pasokan kedaerah2 yang terkena pemadaman bergilir.

    semoga saja pemadaman ini bisa segera diselesaikan.
    semoga saja perawatan serta penambahan genset oleh PLN pada induk2 pusat bisa selesai secepatnya.

    Iklan

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Bulutangkis Indonesia di 2017

Tahun 2017 hampir berlalu, begitu pula dengan gelaran turnamen-turnamen Badminton sepanjang tahun 2017 telah ditutup dengan berakhirnya Superseries Final di Dubai pada 17 Desember yang lalu.  Bagaimana dengan prestasi pebulutangkis kita sepanjang tahun ini, apakah lebih baik dari capaian di tahun 2016 lalu? Kalau tahun lalu, prestasi paling puncak adalah emas di Olimpiade Rio yang direbut oleh pasangan andalan kita, Tontowi Ahmad (Owi) dan Liliyana Natsir (Butet). Hampir tidak berbeda di tahun ini, pada bulan Agustus di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang merupakan salah satu ajang bergengsi di dunia bulutangkis, gelar Juara Dunia Ganda Campuran kembali dipersembahkan oleh pasangan Owi dan Butet. Gelar yang pernah juga mereka raih di tahun 2013 yang lalu. Owi dan Butet juga meraih gelar di Indonesia terbuka Super Series Premier (SSP) di bulan Juni, yang sangat istimewa karena gelar di rumah sendiri inilah gelar yang paling sulit mereka dapatkan selama berpasangan. Gelar super seri...

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.