Langsung ke konten utama

Mohon Dukungannya, ya^^

Minggu kemarin, saya dan teman-teman (SMA) kembali kumpul-kumpul lagi :)  Agenda ini sudah mulai rutin kami lakukan, semenjak ada momen Long Weekend, dua minggu yang lalu.  Kalo taman Walikota sudah kami pilih dua kali, untuk tempat ngumpul, maka Ahad ini diputuskan Taman Korem (nama pastinya kurang tau :P)  yang jadi lokasi ketemuan.

Agendanya, buat syuting, hehe.  Kebetulan telah lama saya merencanakan, hanya saja baru ketemu waktu yang pas kemarin.  Sebuah kontes video-pendek dengan tema Media-Sosial menarik minat saya, dan saya kepikiran teman-teman saya ini yang jadi pemeran-pemerannya.  Skenario saya susun dalam bentuk rekaman video juga dan siap untuk dieksekusi hari itu.

Jam 7 pagi, teman saya, Ayu, datang ke rumah. Rencananya kami akan datang bersama, sekalian dengan mengadakan diskusi kecil dulu mengenai proyek buku yang sedang digarap.  Diskusi dan chitchat selesai, jam 7.40 kami pun berangkat ke TKP. 

Tiba di sana, aktris yang lain belum terlihat. Bahkan teman saya yang tinggal di kompleks itu juga belum siap. Daripada bete, saya cek lokasi dulu, mengambil beberapa sudut yang kira-kira bisa dijadikan seting (#tsssssaaaaaaahhhhh).

Pemeran lain mulai datang, teman saya yang memang tinggal di situ, hehe. Dengan rayuan "gak boleh mandi", dia bergegas ke lokasi dengan make-up dan kostum seadanya.  Lalu, aktris dadakan lain, yang ini ternyata pake acara mandi.  And, aktris selanjutnya. Datang dengan kostum lengkap, sudah siap syuting lah pokoknya. Aktris terakhir, karena terlalu lama maka tidak ditunggu lagi. Acara rekaman video dilaksanakan dengan empat pemeran, dan satu kameramen merangkap script writer, sutradara dan editor (saya sendiri).

 
Hasil Syuting



Video ini telah diikutkan dalam kontes tersebut, dan dengan ini saya mohon dukungan para pembaca blog ini dengan me-like video ini di yutub (sila di diklik saja video di atas, bagi yang punya akun yutub). Sedang, bagi yang punya akun FB, silakan klik link ini , dan berikan jempolmu di sana.


Terima kasih ya, untuk dukungannya.

Komentar

  1. siapami aktris terakhirnya yg didiskualifikasi krn trlbat...??:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ko tauji pasti..

      Jangan mi diumumkan di sini, nanti sa di"bejek2" sama ybs :P

      Hapus
  2. Wah Pi, kamu benar2 aktif ya back home :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, niy. Kerjaan kantor ga sebnyk dulu. Ruang kreatif jd lebih bnyakB-)

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.