Langsung ke konten utama

Bad News And A Good One

Kemarin, kembali hal itu terulang. Berita buruk dan baik hadir dalam satu masa.

Seorang kawan kehilangan putri tercintanya, putri yang baru dilahirkan tujuh hari sebelumnya.  Putri yang dinantikan bukan saja oleh Ibu dan Ayahnya, tapi oleh kawan-kawan MPers yang lain ( cat: Mpers adalah komunitas pengguna blog Multiply). Belum ada kabar yang pasti mengenai sebabnya, tapi info awal sang putri meninggal karena gagal nafas.
Putri yang cantik, yang pastinya akan menolong kedua orangtuanya di surga nanti, karena begitulah janji Alllah buat mereka yang kehilangan anak di masa sebelum baligh, aamiin, allahumma aamiin.
Kematian begitu dekat, dan bukan tak mungkin ada di sekitar kita. Bekal apa yang telah kita punya? Saya tak berani menjawab yang pertanyaan ini, mengingat banyak sekali dosa dan khilaf :(

Kabar kedua, berita menangnya tulisan saya dalam Lomba Blog Entry Batik yang diselenggarakan Blogfam. Alhamdulillah, postingan yang dibuat mepet deadline itu ternyata bisa mempesona para juri, hehe.  Lomba yang  awalnya saya enggan mengikuti, karena merasa kurang "akrab" dengan batik. Namun karena diingatkan Artyn, akhirnya saya ikut juga. Dan ternyata emang rejeki, sebuah kain  batik cap dan uang menjadi hadiahnya.

Kabar-kabar kemarin memang sudah ditakdirkan oleh Allah, dan mungkin bisa jadi renungan untuk semua.

Komentar

  1. Selamat nah pia...atas kmenangannya..sy kyaknya hrus blajar bnyak ttg brbagai hal dgnmu...^^

    Turut berduka atas kawannya...:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 tyn, kita semua mesti saling belajar..:)


      Yap, makasih..doanya na^^

      Hapus
  2. selalu mempesona memang tulisanmu hae pia ;)selamaaat untuk berita baiknya. untuk berita yg lainnya, turut berduka cita..

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.