Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Piala Sudirman 2015, Dongguan-Cina

Minggu lalu adalah minggu yang sangat "panas" bagi bulutangkis Indonesia sebab ada gelaran Kejuaran Beregu Campuran Dunia dengan piala yang sangat terkenal, Piala Sudirman. Digelar dari tanggal 10 Mei hingga Final di hari Minggu kemarin, 17 Mei 2015, Indonesia berhasil menyabet perunggu setelah terhenti di semifinal hari Sabtu, 16 Mei 2015.  Beranggotakan pemain senior seperti Hendra Setiawan, Greysia Polii, M. Ahsan, dan Liliyana Natsir, dan pemain junior seperti Jonatan Christie, Firman Abdul Khalik, dan Hana Ramadhini, capaian Indonesia kali ini lebih baik dari dua tahun lalu yang hanya sampai perempat final. Menjadi juara di penyisihan grup C, di antara Inggris dan Denmark, perjalanan Indonesia tergolong lancar di perempat final. Berhadapan dengan Taiwan, Indonesia menang dengan skor 3-1, dan satu kemenangan disumbangkan oleh partai tunggal putra yang awalnya tidak terlalu diunggulkan.  Sayang, final yang terlalu dini harus terjadi di semifinal saat hasil undian

Ketika 3x4 tidak sama dengan 12

Ketidakstabilan ekonomi akhir-akhir ini sangat berdampak besar bagi kelas menengah bagian dasar seperti saya. Contoh paling nyata adalah kondisi di dapur kami. Harga bahan bakar buat masak, yakni gas elpiji, telah beberapa kali mengalami perubahan (aka kenaikan) hingga ke kisaran harga yang mulai ajaib. Ajaib karena kini telah jauh dari harga 4 tabung gas 3 kg. Di pengecer kecil, harga gas 3 kg itu 20 ribu rupiah. Nah, sedang harga gas 12 kg sekarang sudah 160-an ribu rupiah. 4 tabung gas 3 kg itu 80rb, yg sama dng isi gas 12 kg, tapi harganya tidak sama :-/ Dari berita di koran dan tv, dikatakan kalau gas 3 kg masih dalam subsidi pemerintah, sementara yang 12 kg sudah tidak. Namun, ada rencana kalau gas 3 kg juga akan dilepas dari subsidi dan harganya mengikuti pasar. Rencana yang pasti akan membawa dampak besar bagi rakyat kecil yang sangat bergantung dengan bahan bakar ini setelah "dipaksa" beralih dari minyak tanah di masa pemerintahan lalu.  Berdoa dan berusaha, tidak