Langsung ke konten utama

Makanan Selama Hamil, Buat Ibu dan Bayi

Baru-baru ini di kota kami, Kendari, dihebohkan dengan kejadian kelahiran seorang bayi yang langsung mempunyai gigi. Kalau dalam pandangan masyarakat awam, ini dikaitkan dengan sesuatu yang mistis atau takhayul, namun tidak di mata seorang ahli gizi. Ini sangat berkaitan dengan kondisi gizi si ibu selama mengandung, ada kelebihan zat gizi dalam masa tersebut, antara lain, kalsium.

Selama mengandung, seorang ibu memang mempunyai kecenderungan untuk terus merasa lapar, terutama di trisemester kedua. Hal ini berkebalikan dari keadaan di trisemester pertama, dimana kejadian mual-mual adalah biasa. Yang berujung pada menurunnya nafsu makan si bumil (ibu hamil).

Berbagai kebiasaan ibu yang hamil dalam hal makanan bisa berbeda-beda. Contohnya dalam bahasan berikut. Teman-teman saya dari klub Mp-ers Indonesia yang sekarang tengah mengandung dengan senang hati membagi pengalaman makanan selama hamil dengan saya yang alhamdulillah belum berpengalaman :)  Saya akan mencoba "mengkaji"  asupan makanan mereka, semoga tak salah. Maarrriiii..


 
     "doyannya buah, sayuran, yang seger2 pokoknya.  suka seafood juga jadi ga doyan ayam. Suka banget susu ultra dan dancow
 perbedaan : sebelumnya maniak banget bawang (bawang merah, putih, daun bawang, bombay)    sekarang jadi ga doyan itu bawang2an  mual. Sebelumnya suka roti2, biskuit, cake, ga suka buah
    sekarang jadi enek, sukanya buah
    sebelumnya suka apel dibanding jeruk
    sekarang gamau banget makan apel, suka banget jerukkkkk"


 Makanan yang sehat, buah-buahan, susu dan seafood. Semuanya mempunyai gizi yang saling melengkapi..


    "selama hamil jadi doyan :
    1. pisang (sebelum hamil? ogah deh, paling males liat buah pisang)
    2. nasi (sebelum hamil? selama ada substitusinya sebagai karbohidrat lain kayaknya engga deh, bikin   kembung aja tu nasi)
    3. daging2an (huaaaa dulu cuma suka daging kambing itupun sebulan dua bulan sekali makannya pas tekanan darah drop bgt. Kalo yang lain kayak sayur2an dan buah2an sih, konstant... mayoritas suka, dan tambah konsumsinya selama hamil..."

 Pisang mengandung kalium tinggi. Nasi juga, karbiohidratnya tinggi.

     "sayaaaaaaaa
    1. Nasi Padang : sebelum hamil mana sanggup saya makan nasi padang setiap hari, begitu hamil, eh wow bisa tuh makan nasi padang 3-4 hari bertutur-turut
    2. Rambutan : saya ngabisin skantung gede sekali duduk tanpa sakit perut, padahal coba klo normal dipastikan mules dah abis itu
    3. Susu : omg...minuman ini adalah yg paling aku benci sebelum hamil, tapi pas hamil kok ya berasa nagih minum susu apa saja (susu biasa, susu hamil, susu kedele dan segala derivasinya)"
Nasi padang, bagus sih, tapi lemaknya terlalu tinggi dan juga sayurannya kurang. Rambutan juga bagus, hanya saja porsinya jangan berlebihan.


    "Buah+sayur itu pasti hehehe
    Aku: pisang, jambu batu (klutuk), mangga mateng, mangga muda+dicocol sm garem yg  dikasih cabe bubuk nyaaaammm, apel malang yg ijo, madu (ini mah dr sebelum tekdung jg yah), ga doyan nasi :D
    Suka sate kambiiiinggg wkwkwkwk
    Suka ikan gurame, suka cumi, suka capcay :D
    Suka rendaaaaaaaaaaang!!!!"
    "Trus2 banyak deeeh kayaknya :D
    Sukanya telor+ayam kampung, ga suka ayam negeri, buah2an lokal, no import, suka jus buah, jus wortel, suka yg berkuah2, suka coklat,
    Dulu sebelum hamil juga makannya gini deeeeh tepok jidat (@_@")
    Tp kalo dulu ga bs makan makananan yg ada cabe nya sedikitpun heuuu skrng suka kuah2 yg pedees2 nendang gt tp cabenya udah ga nampak :D
    Oiya suka sari kurma jugaaa"
Ayam kampung memang memiliki keunggulan, diantaranya sedikitnya sentuhan modern, berupa vaksin dan pakan yang bisa saja berbahaya bagi janin. Buah-buah lokal juga, karena proses yang lebih sedikit dibanding yang impor.  Jus buah, sangat dianjurkan, karena buah adalah sumber vitamin dan mineral.
    " selama hamil dan sebelum hamil tetep aja makannya porsi kuli... hehehehe.....
    bedanya cuman sejak hamil yang ini, jadi lebih suka minum es.. pokoke minuman harus yang dingin-dingin deeh... mungkin ini pengaruh juga ama cuaca di Batam yang panas kali yaa... padahal sebelum hamil dulu senengnya minuman yg anget2....
    kalo makanan sepertinya gak ada yg berubah deh... paling harus menahan diri aja untuk gak makan sushi ama ngopi... :) "


Porsi kuli sangat dibutuhkan seorang bumil, mengingat ada dua badan yang mesti diberi makan. Namun, tetap ingat pertambahan berat badan, musti dalam batas normal.  Mengenai minuman yang dingin, sebaiknya tidak terlalu banyak, karena yang berlebihan tak baik ;).
Kopi, memang tidak baik bagi ibu hamil. Sedangkan sushi, karena makanan mentah berpotensi membawa bakteri, yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan.


    "yang pedas2... gak suka cabe rawit, jadi wajib ada cabe rawit...
    gak suka yang manis2...
    pokoknya harus pedas :) "
Makanan pedas memang mengundang selera, namun harus terus diperhatikan porsinya. Jangan berlebihan.

Soal makanan, selain kandungan gizi dan kebutuhan ibu yang lagi hamil, maka biasanya disesuaikan dengan selera dan bahan makanan yang ada (bahan lokal). Nah, soal selera biasanya dikaitkan dengan kebiasaan ngidam. Seorang ibu hamil akan terpengaruh oleh apa yang dibaca, diliat serta di dengarnya. Berbagai saran, tayangan di tipi atau pendapat dari kawan yang berpengalaman pasti akan menjadi pertimbangan. Apalagi dengan mudahnya akses internet, banyak bumil yang rajin surfing dan searching untuk berbagai informasi kehamilan.

Ngidam, seringkali dikaitkan dengan keinginan sang jabang bayi akan sesuatu. Padahal hal yang paling masuk akal, itu adalah manifestasi keinginan atau obsesi sang ibu akan sesuatu. Jikalau yang diidamkan itu hal yang baik, maka tentunya akan  berdampak baik juga. Nah, kalau buruk atau jelek? Misalnya ngidam makanan berkolesterol sangat tinggi, sementara si ibu punya sejarah darah tinggi? Atau menginginkan makanan yang asam-asam sementara perut si ibu punya maag yang parah?  Mungkin memang selama hamil dan memakan makanan tersebut, dampak samping ngidam tersebut tak terlalu diperhatikan, namun efek yang timbul setelah kehamilan bisa saja menjadi lebih parah.


Juga kebiasaan berpantang makanan. Berpantang biasanya menimbulkan pengaruh buruk, seperti anemia. Terutama jika berpantang makanan  yang tinggi zat besinya. Dampak buruknya sangat besar. Wanita Indonesia dikenal mempunyai kecenderungan anemia yang sangat besar. 


Ketersediaan bahan makanan lokal juga sangat berpengaruh. Meskipun kita tahu suatu bahan makanan sangat bagus bagi kehamilan,namun kalau bahan makanan tersebut tidak tersedia. Maka, bianya ini bisa memadamkan semangat untuk makan makanan yang sehat. Ini bisa diakali dengan pintar-pintar mencari bahan  pengganti yang kira-kira mempunyai fungsi yang sama. Dengan bahan lokal yang ada, selain lebih murah, kita juga disaat yang sama membantu pertanian lokal biar lebih maju.


Apapun makanan yang dikonsumsi ibu hamil, hendaknya yang terbaik. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti kandungan gizi penting yakni Asam folat, zat besi (Fe), serat,  air, kalsium, asam emak tak jenuh dalam makanan yang hendak dimakan. Untuk itu, jangan segan-segan untuk bertanya ke ahli gizi atau dokter.  Pengetahuan penting juga bisa didapat dari kegiatan kumpul-kumpul bermanfaat yang terkenal sejak dulu, Posyandu. Tak ada salahnya ke sana, karena banyak tenaga kesehatan yang kompeten yang bisa menjawab berbagai keingintahuan ibu hamil.  


--------------------------
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Nutrisi Untuk Bangsa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.