Langsung ke konten utama

Februari's Books List

Again, buat daftar buku bacaan selama bulan lalu, Februari.
Here they are,

1. Bedeviled: The Bood, The Bad and The Ugly Dress (Shani Petroff).
2. Jeda Sejenak, Sebuah kumpulan Esai dan Puisi Renungan. (Arrifa'ah).
3. Dan aku pun berjilbab, Kisah-Kisah Inspirasi Meraih Hidayah-Nya (Dian Onassis dkk).
4. Jejak Jejak yang Terserak ( Rifki Hasan). 
5. Seoulvivor (Lia dan Tatz).
6. Makin Sehat dengan Berjilbab (Mh Hanun Siregar).
7. Tips Menghindari Gosip (Dr. Sulaiman Abal Khoil). 

Untuk buku pertama, I dont feel like i'm loving it. Entah apa karena genrenya yang teen, or just because the translation. Pernah nonton film barat yang di-dub dengan buruk? Oke, that's what i'm feeling while reading this book.

Buku 2, 3 dan 4 adalah karya Multiply-ers. Recommended books, so grab them fast and read it. You'll never regret it. 
Buku ke-5 adalah tentang petualangan dua orang pecinta Korea, korban terjangan hallyu (Korean wave), yang untuk pertama kali menjejakkan kaki di Korea. Satunya adalah penulis novel berbau-bau Korea (Soulmate dll), dan yang lain adalah blogger film dan drama Korea. Untuk petunjuk tempat di Korea, buku ini lumayan.

Buku ke 6, tentang perawatan rambut bagi perempuan berjilbab. Penulisnya tidak punya latar belakang medis atau kesehatan. Semua fakta di dalam buku ini sepertinya hasil riset di internet, buku dan tabloid. Namun, saya merasa sisi perawatan rambut kurang begitu "nendang" di buku ini. 

Buku terakhir, tentang gosip. Masalah klasik yang terus kita temui hari-hari. Sadar atau tidak, seringkali kita melakukannya:-(

Itu saja, and hope next, i'll make another book's list, insya Allah.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.