Langsung ke konten utama

Kalau Mama Minta Pulsa??

Bagaimana kalau Mamamu tiba-tiba minta pulsa? Bukan Mama yang itu, ya.

Apa mesti kelabakan cari konter voucher pulsa dulu? Atau minta ke teman yang jualan pulsa? Waduh, kelamaan. Keburu Mama marah-marah ;)

Ada loh solusi yang cepat, murah lagi menguntungkan. Yaituuuuuuuu, dengan berjualan pulsa elektrik. Suer deh, ga pake boong!

Pengalaman membuktikan. Saya sudah berjualan pulsa sejak tahun 2007, walau hanya kecil-kecilan (karena modalnya tak pernah besar-besaran karena sebagian besar cuma untuk orang-orang dekat dan pemakaian pribadi). Menjual pulsa elektrik membuat saya memiliki "kemerdekaan" dalam hal perpulsa-an. Jarang ada masa di mana saya kelabakan gara-gara pulsa tak ada. Orang sekitar juga bisa dengan mudah mengisi pulsanya, karena ada saya yang berjualan. 

Soal keuntungannya? Saya belum melakukan pembukuan buat bisnis ini. Namanya saja kecil-kecilan, tak ada kounter, jadi uang yang masuk biasanya saya pakai kembali.

Namun, kalau diseriusi, bisnis ini bisa sangat menguntungkan. Saya perhatikan di sekitar lorong di daerah rumah saya, jarang ada kounter pulsa. Padahal yang punya telepon genggam banyak, karena hampir setiap orang sekarang, mempunyai satu atau bahkan dua handphone.

Pulsa sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, seperti nasi. Tak ada pulsa maka hidup bisa galau (halaaahhhh....), makanya bisnis pulsa adalah sebuah bisnis yang berprospek cerah ceria.

Voucher pulsa sendiri ada yang fisik dan ada yang elektrik. Nah, yang terakhir adalah yang sangat fleksibel untuk dijual. Karena kita tak terikat dengan kertas atau kartu pulsa. Hanya dengan sms, ym atau chat di Facebook, kita bisa mengisi pulsa. Efektif dan efisien, kan???? Apalagi kalau bagi mereka yang handphone-nya bisa berinternet, dijamin lebih mudah dan murah.

Perusahaan yang menyediakan pulsa elektrik sekarang berhamburan. Nah, salah satu perusahaan yang bonafid dan terpercaya adalah Pojok Pulsa yang telah beroperasi sejak empat tahun yang lalu. Pulsa murah untuk semua operator dan berbagai fitur yang ditawarkan sangat cocok untuk semua kalangan yang ingin berbisnis pulsa. Daftar gratis, deposit pulsa yang bebas, bisa transaksi via YM atau gtalk bahkan chat FB, rekap transaksi yang tersimpan lengkap dalam webreport, serta tersedianya juga pulsa PLN, adalah salah banyak dari sekian fitur/keunggulan yang ditawarkan Pojok Pulsa.

Tunggu apalagi? Segera daftar di Pojok Pulsa untuk memiliki kemerdekaan dalam ranah per-pulsa-an. Dan, jangan galau lagi kalau Mama tiba-tiba minta pulsa.


Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa:
Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.