Langsung ke konten utama

Sedikit Berstatistik

Di bawah adalah gambaran dari jumlah postingan saya dalam tahun, 2008 sejak saya memulai blog ini, hingga tahun 2011 kemarin. 


2008 adalah masa rajin saya, 58 postingan. Lalu menurun di 2009, dengan 20 tulisan, hingga menukik ke angka 5 di tahun berikutnya, 2010. Tahun-tahun ini memang jaman kegelapan bagi blog ini, karena adanya Facebook dan aktivitas lain. Ngeblog mulai saya giatkan lagi di 2011, lumayan dengan 15 postingan, setidaknya naik 200% dibanding tahun sebelumnya :) 
Kuantitas tulisan dalam blog memang tak selalu menjadi patokan, asalkan berkualitas. Tapi, melihat keinginan saya untuk menulis buku, sebaiknya kegiatan mengisi blog juga mesti saya tingkatkan *(notetomyself). Membaca juga, karena teman menulis itu membaca. Kegiatan membaca dan menulis seringkali terpinggirkan gara-gara socmed dan televisi :(, kebiasaan yang sangat perlu untuk dikurangi *(notetomyselfagain).
Blog ini juga, sudah jarang saya otak-atik, kebanyakan gara-gara koneksi yang lelet. Lebih sering lagi karena malas. Sesuatu yang juga harus dikurangi *again, noted!


Kata kunci hari ini, membaca, menulis dan kreatif!!


Komentar

  1. siipp..menarik pi..Membaca temannya memang menulis, dan dengan bgitu melatih untuk berkreasi maka timbullah kreatifitas2 yang mengagumkan. sy iri dengan buku2mu pet..hehehe

    Salam kreatif.^^

    BalasHapus
  2. Sa iri dengan produktivitasmu ngeblogmu tyn^^..

    Tenang saja, bukumu pasti di tahun ini, Insya Allah :)

    BalasHapus
  3. InsYaAllah...smoga terkabulkan Amiin.

    Berkat Bantuan dan dukunganmu...^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.