Langsung ke konten utama

(Sebenarnya) Speech

Kemarin sore, telepon saya berdering..(dari nomor jakarta)
"Dengan Waode Sitti....?"
"Iyahhh..." (saya memutar otak dengan keras, mungkin ini teman dari kantor pusat, mau saya kerjain..)
"Kami dari Lomba Blog AQUA" (wait a minute..gak jadi ngisengin)
mengkonfirmasi bahwa saya adalah salah satu nominator. Dan acara penyerahan hadiah yang akan diselenggarakan keesokan harinya, di Wisma Antara - Jakarta, membutuhkan kehadiran kami, para calon juaranya, atau perwakilannya saja.
Karena sudah tak mungkin saya ke Jakarta sore itu juga, maka saya berusaha menghubungi teman saya di Jakarta. Teman pertama menyanggupi, asal sore hari. Melihat susunan acara yang rencananya di pagi hari, dia akhirnya mengundurkan diri. Orang kedua, adalah paman saya. Ternyata, tanpa tawar menawar panjang, beliau pun menyanggupi. Beres!

And, we proudly present..the winners are..

Para pemenang



Juara 1: Aisyah dan Ahmad, Juara 2: Norma Gesita, dan Juara 3 : Mudhalifana Haruddin (eheemmm, pemilik blog ini).






Paman saya, yang mewakili

Berawal dari "kegigihan" mencoba berbagai lomba, terutama di akhir Desember lalu. Berbuah sebuah penghargaan, alhamdulillah.


Tulisan Langkah Kecil Untuk Konservasi Air berkonsep sederhana, seperti tulisan lainnya di blog ini. Hanya saja, risetnya cukup lama (sekitar dua mingguan). Saya berusaha mengumpulkan ide-ide kecil yang sangat mudah untuk dilakukan, bukannya yang canggih dan mengawang-awang.  Memang agak lebih "tipis" dibanding nominator yang lain, tapi itu juga ciri khas saya (tipis, sedikit, langsung ke sasaran..). Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, rupanya postingan tersebut mencuri perhatian juri (#tsaaaaah), dan diberikan kehormatan sebagai pemenang ketiga.   


Ini adalah pemacu saya, agar lebih giat lagi, baik menulis maupun ikut lomba ;)


Terima kasih kepada semua situs yang membantu sebagai referensi, dan kepada teman yang telah memberi info lombanya kepada saya. Oh ya, kawan, jangan lupa berbagi terus info lomba ya!!


--------------------------------------------------------------------
INFO LENGKAP PENGUMUMAN YANG INI





Komentar

  1. selaaaammaaatt piaaa....
    sy semakin iri saja dengan kegigihanmu menulis dan mngikuti lomba...^^
    jdi kapanmi ini sy ditaktir..????

    BalasHapus
  2. waaa keren!! fotonya gak boleh di-share ya

    BalasHapus
  3. Makasih.
    Fotonya, sy ambil dr situs pengumuman lombanya. Sila diambil dan dishare dr sana B-)

    BalasHapus
  4. selamat pia...turut berbangga..dikau memang layak! semangat trus ^_^

    BalasHapus
  5. Congrat, Pi.. Moga barokah.. Aamiin... :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.