Hari Minggu kemarin adalah hari yang bersejarah buat Tommy Sugiarto. Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia itu meraih gelar Super Series pertamanya di Singapura.
Melihat pertandingan final antara Tommy dan Boonsak Ponsana, sebenarnya tak ada yang terlalu istimewa dari permainan Tommy. Yang paling menonjol adalah keuletannya mengejar bola. Gaya bermainnya mengingatkan kepada sang pelatih, Joko Suprianto yang juga terkenal ulet di lapangan.
Bermain di final, bukannya tanpa kendala buat Tommy. Cedera di jempol kakinya rupanya masih terasa, dan sempat diperiksa oleh dokter saat memasuki set ketiga.
Set pertama berlangsung ketat, poin susul menyusul hingga mencapai 20-22 untuk Boonsak. Sedangkan di set kedua, Tommy mendominasi. Poin berakhir di 21-5 untuk Tommy.
Set penentuan berlangsung cukup ketat. Hanya saja, stamina Tommy yang lebih bagus membuat Boonsak banyak melakukan kesalahan (unforced error). Set ini ditutup dengan pengembalian bola dari Boonsak yang keluar lapangan, 21-17 untuk kemenangan Tommy Sugiarto.
Publik di stadion memang banyak yang mendukung Boonsak. Sebagai juara bertahan, sepertinya banyak juga yang menjagokannya kembali mempertahankan gelar. Namun, tak sedikit pula pendukung Indonesia. Gemuruh suara suporter Indonesia juga ikut terdengar, sesekali.
Ditengah cidera yang mendera Simon Santoso dan Sonny Dwi Kuncoro, serta prestasi Hayom Rumbaka yang tidak meningkat, gelar Tommy kali ini bagaikan angin sejuk di tengah musim kering di sektor tunggal putra kita. Meski begitu (menurut saya), Tommy harus terus mengasah cara bermainnya yang masih terkesan "biasa saja".
Selain Tommy, Indonesia juga meraih gelar di ganda campuran lewat pasangan Tontowi Ahmad-Lilyana Natsir dan di ganda putra melalui Muh. Ahsan-Hendra Setiawan. Tapi memang, yang istimewa tetap untuk Tommy Sugiarto karena ini gelar Super Series yang pertama untuknya. (dan semoga akan banyak gelar super series yang lain, aamiin...)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.