Langsung ke konten utama

Miss Belanja Online^^

"Kok ada lagi??"
Adik iparku keheranan, tiap beberapa hari ada saja paket barang buat saya.
Ya, saya akui, saya keranjingan belanja online ;)

Karena sering, maka pengalaman saya belanja di dunia maya banyak. Tapi, tapi... banyak juga yang sudah tidak diingat. Barang-barang yang saya beli kebanyakan karena saya butuh, atau terlihat lucu (hedeuh).
Seperti buku. Walaupun di sini ada gramedia, tapi saya malas ke toko buku itu. Jadinya, beli online lagi deh, hehe.

Belanja buku pernah saya lakukan ke beberapa toko buku online ternama, seperti bukabuku, bukukita, dan Mizan. Untuk bukabuku dan bukukita, lumayan cepat konfirmasi pengirimannya. Sedangkan Mizan agak lama (mungkin karena Mizan juga penerbit besar).

Kamera pernah beli di Multiply, tahun lalu sebelum Multiply-nya mati. Kamera Canon Ixus yang harganya lumayan murah dan kualitasnya juga bagus. Karena sudah lama mengidamkan punya kamera sendiri, begitu dapat rejeki langsung deh beli di Multiply. Sayang, kamera itu sudah saya jual lagi ke kakak (karena butuh duit, hehe). Belanja di Multiply karena saya sudah lama jadi member Multiply.

Beli baterai notebook di Jakartanotebook bulan lalu karena baterai notebook yang sudah tua. Kualitasnya bagus, dan harganya lumayan murah dibandingkan dengan produk yang sama di rakuten (survei dulu sebelum membeli). Jika produk yang kita inginkan belum tersedia alias out of stock,  kita bisa mendaftar untuk mendapatkan pemberitahuan saat barangnya sudah siap. Rekomendasi Jakartanotebook saya dapat dari teman sesama MPers.

Kabel LAN dan tas kamera di Bhinneka. Tas kamera buat kamera Canon Ixus, dari bahan denim yang bagus banget. Sedangkan Kabel LAN-nya masih dalam proses pengiriman. Saya membeli kabel ini karena di Kendari sendiri tak ada yang menyediakan kabel dan konektor LAN-nya dalam satu paket. Tahu Bhinneka karena sering browsing saja.

Bantal di Lazada. Tahun lalu, sakit di leher dan kepala belakang begitu menyiksa saya. Maka, saya pun mencari-cari bantal yang bagus buat terapi leher, dan dapat satu produk di Lazada. Dengan iming-iming tanpa ongkos kirim, saya memesan satu. Hanya saja, setelah mencobanya satu malam, ternyata tak cocok di kepala saya. Bantal tersebut sudah mau saya kembalikan. Namun, prosedur pengembalian barang di Lazada tak semudah waktu pembeliannya. Setelah menyimpannya beberapa bulan, kini bantal itu dipakai adik saya (dan dia suka^^). Belanja di Lazada saat promonya banyak bertebaran di mana-mana.

Apa lagi ya??

Wadah makan di Asibayi. Sudah lama saya menggunakan wadah dari plastik biasa buat bekal makan siang ke kantor. Ukurannya yang kecil membuat porsi makan siang saya juga kecil. Iseng-iseng mencari wadah makan di internet. Dan tahu asibayi karena teman sesama MPers (kiki) adalah adik pemiliknya. Akhirnya terpilih wadah makan kombinasi stainless dan plastik yang oke banget dipakai buat mengisi bekal makan siang. 

Pengalaman belanja di Lazada, Bhinneka, Jakartanotebook, selalu suka dengan cara packagingnya yang rapi. Dan juga cara menjamin agar barang sampai ke pemesannya sendiri. Jadi, kemungkinan barang hilang atau tak dikirim, terminimalisir.

Berbelanja online saya lakukan dengan hati-hati. Terutama barang elektronik, hanya dengan situs jualan online yang terpercaya. Kasus penipuan yang marak di dunia maya bisa kita minimalkan dengan kehati-hatian serta rajin untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.

Untung-ruginya belanja online sudah pasti ada, tinggal kita saja yang mau memilah-milah, mana yang cocok buat kita. Masalah yang umum bagi saya adalah ongkos kirim. Domisili di Kendari, daerah yang jauh dari banyak pusat penjual online membuat ongkos kirim sangat tinggi. Solusinya adalah meminta paket pengiriman yang lebih murah dari yang reguler.

Sejauh ini, belanja online masih akan saya jalani (tsaaaaaaah), terutama kalau ada barang yang lucu2 sekaligus saya perlukan (hehe).



Komentar

  1. Terima kasih sudah berpartisipasi dalam Arr Rian's Giveaway

    Yes! Tercatat sebagai peserta :D

    BalasHapus
  2. Saya belanja online lewat kaskus, tapi disana banyak penipu

    jadi harus hati-hati :D

    BalasHapus
  3. syukurlah ndak ada pengalaman buruknya, saya sudah pernah mengalami hal buruk, huuufft, wlo masih beruntung uangnya kembali tapi tidak utuh, yaahh setidaknya bisa belajar untuk selalu berhati2..

    saya juga ikut GA ini, hehehh :D

    salam kenal yaakk, saya juga ana[Konda]ri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, hati-hati salah satu kuncinya.

      Salam kenal juga, meski lamami sa tau kita (temannya Raya, to?) dari jaman Multiply ;)

      Hapus
  4. nda pernah saya belanja online..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun, Ras... sa baru ketemu yang kayak kamu ;)

      Hapus
  5. Ongkir dari Jawa ke luar Jawa lumayan mihil ya :D
    Saya sering kali mikirin ongkir kalo mau belanja onlen :)

    Makasih udah ikutan Arr-Rian Giveaway :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.