Hari Minggu kemarin, saya berkunjung ke rumah Paman di Rawamangun. Dan tanpa sengaja menemukan sebuah buku berjudul "Dunia Tanpa Sekolah", karangan M.izza. Miris hati ini membaca buku itu, karena saya teringat buku lainnya, Laskar Pelangi. Dalam hati, saya bandingkan keduanya..dan inilah hasilnya..
Kalo LP bercerita tentang bagaimana perjuangan anak-anak dari Pulau Belitung untuk dapat bersekolah di tengah himpitan ekonomi dan adat kebiasaan setempat. Walaupun mereka bersekolah dengan tampilan seadanya, di sekolah yang sudah reot, tapi mereka tidak putus asa. Dengan guru yang selalu menghibur mereka dengan ilmu serta nasehat, dibalut cara mengajar yang mengena di hati. Sedang dalam DTS, si Izza merasa sekolah bukanlah tempat yang cocok untuknya. Dia lebih memilih untuk menjadi penulis, keluar saat duduk di bangku SMP. Saat banyak anak-anak tidak dapat sekolah, dia memilih melepaskan diri dari segala aturan yang mengikatnya di sekolah.
Kalo LP bercerita tentang bagaimana perjuangan anak-anak dari Pulau Belitung untuk dapat bersekolah di tengah himpitan ekonomi dan adat kebiasaan setempat. Walaupun mereka bersekolah dengan tampilan seadanya, di sekolah yang sudah reot, tapi mereka tidak putus asa. Dengan guru yang selalu menghibur mereka dengan ilmu serta nasehat, dibalut cara mengajar yang mengena di hati. Sedang dalam DTS, si Izza merasa sekolah bukanlah tempat yang cocok untuknya. Dia lebih memilih untuk menjadi penulis, keluar saat duduk di bangku SMP. Saat banyak anak-anak tidak dapat sekolah, dia memilih melepaskan diri dari segala aturan yang mengikatnya di sekolah.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.