Langsung ke konten utama

Pulau karena Gempa di Pakistan (part 1)

Sebuah imel masuk dari milis alumni, berisi link berita dari peristiwa kemarin-gempabumi besar di Pakistan.
http://abcnews.go.com/blogs/headlines/2013/09/new-island-off-pakistans-coast-may-not-stay-afloat/
Artikel yang berisi laporan atas terbentuknya sebuah pulau di Pakistan yang disebabkan oleh gempa.

Berikut adalah terjemahan (yang saya buat dengan bantuan google translate):

Sebuah tim peneliti Pakistan mengambil sampel  hari ini dari sebuah pulau baru yang muncul  secara misterius di lepas pantai menyusul gempa besar pekan ini, mereka  memperingatkan  nelayan daerah untuk menghindari daerah itu dan ahli mengatakan pulau itu mungkin hilang  secepat kemunculannya .
"Terdapat banyak batu dan lumpur," kata ahli geologi AL Pakistan, Mohammed Danish kepada GEO  TV-Pakistan. Namun dia mengatakan bahwa, "Gas masih keluar."
Tufail Baloch, wakil komisi distrik Gwadar, mengatakan kepada Associated Press (AP)ia  berada di antara beberapa orang yang pergi ke pulau yang digambarkannya sebagai area dengan  tinggi 60 kaki, lebar 100 kaki, dan panjang 25 kaki. Dia mengatakan air  terlihat mendidih sepanjang tepi pulau, juga tercium bau gas dan akan terbakar ketika rokok  dinyalakan.
Pulau ini mengejutkan penduduk setempat yang melihatnya di lepas pantai setelah gempa  berkekuatan 7,7 mengguncang wilayah yang terpencil itu awal pekan ini. Tapi ahli geologi  mengatakan pulau itu bisa dengan cepat menghilang .
"Untuk gempa di bagian dunia tersebut-sepanjang pantai Pakistan dan Iran, itu bukan fenomena  yang tak biasa," kata  geofisisis peneliti US Geological Survey, Bill Barnhart. Ia  mencontohkan pulau dipicu gempa  yang muncul pada tahun 2011, 2001, dan 1945, dan lalu  tenggelam ke dalam laut .
"Pulau (itu) menghilang karena terdiri dari tumpukan besar lumpur yang meletus ke lantai  laut (sea floor) dan naik ke atas permukaan laut. Jadi seiring dengan badai, pulau tersapu  cukup cepat," kata Barnhart. "Pulau itu mungkin bukan terbuat dari batuan keras (hard rock).  Kami berharap yang satu ini mungkin akan hilang dalam beberapa bulan."
"Salah satu mekanisme yang mungkin untuk membentuk pulau adalah letusan/erupsi gunung api  lumpur, yang disebabkan oleh gelombang seismik dari gempabumi , yang membuat gas lebih  ringan dan tererupsi ke permukaan," kata Barnhart.
"Tidak ada yang tahu mengapa sebagian besar pulau-pulau ini muncul," kata Rob Mellors,  seorang seismolog di Lawrence Livermore National Laboratory. "Biasanya tekanan bertumpuk  dan keluar di satu hari. Ini adalah sebuah misteri."
Mellors mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang umum bagi gunung api lumpur untuk mengeluarkan sedikit gas. "Aman saja untuk pergi ke salah satu pulau-pulau ini."
"Tidak ada yang sangat unik tentang yang (kasus) satu ini, selain karena dipicu langsung oleh gempa jauh yang memang jarang." katanya.
Barnhart meragukan keberadaan gas metan, meski, "Gas metan di wilayah ini yang kita ketahui berada lebih dalam dan jauh dari pantai. Ini bukan skenario yang paling mungkin," katanya. "Ini juga bisa juga karbon dioksida,  cairan di dalam tanah. Ini tidak selalu metana."
Selain menciptakan sebuah pulau, gempa menewaskan sedikitnya 327 dan meratakan beberapa  desa di wilayah tersebut .
Don Blakeman, Geofisis dari US Geological Survey (USGS), mengatakan ada bahaya lebih  yang bisa  ditimbulkan oleh gempabumi.
"Karena ini adalah gempa bumi yang sangat besar dan dangkal, akan ada terus gempa susulan," kata Blakeman. "Beberapa mungkin berukuran besar. Kita  tidak bisa memprediksi guncangan susulan (aftershock) lebih baik daripada kita bisa memprediksi  gempa bumi, jadi itu adalah hal yang harus diperhatikan. Khususnya untuk bangunan yang sudah rusak yang  akan menjadi rentan." 

Pulau yang muncul akibat gempa, 24 September 2013 (Latif Baloch)

***

Kesimpulan dari artikel ini adalah pulau yang muncul itu sebagian besar terdiri atas lumpur dan ada gas yang terkumpul di sana (belum dipastikan jenisnya). Dan kemungkinan pulau itu bisa hilang dalam beberapa minggu. Fenomena ini bukannya aneh (karena sudah terjadi beberapa kali), hanya saja mekanismenya masih sulit dijelaskan dan terus diteliti oleh para ahli.

Artikel tentang pulau gempa ini akan saya buat bagian duanya, mengambil dari artikel yang lain (dari Al Arabiya).  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.