Kalau ditanya atau disuruh menuliskan di formulir-formulir tentang hobi, kebanyakan orang biasanya akan menuliskan kalau hobi mereka adalah membaca. Nah, sama juga dengan saya, hobi membaca. Mungkin karena tidak punya bahan hobi yang lain, atau mungkin karena hobi mereka memang membaca.
Untuk kasus saya, saya memang suka membaca, tapi satu kelemahan saya, yakni tidak suka membeli buku (nah loh!). Lama baru saya sadari, setelah selesai kuliah, kalau kebiasaan saya ini (kalau bisa dibilang kebiasaan) ternyata berdampak kurang baik. Membaca, menjadi suatu kesukaan saja, bukan menjadi kewajiban. Padahal, kalau ingin maju, katanya kita sebaiknya membaca satu buku satu hari (yang ini saya lupa dapat dari mana).
Kalau ingin membaca suatu buku, saya paling suka meminjamnya. Apakah dari teman atau dari perpustakaan. Itulah yang membuat koleksi buku saya amat sangat minim. Tapi setelah bekerja, saya ingin merubah "kebiasaan itu", saya akan membeli buku..dan membaca banyak buku..
______________________
Postingan di atas adalah postingan lama, saya tulis pada April, 2008, beberapa bulan setelah pindah ke Jakarta untuk bekerja. Apa yang terjadi, setelah itu saya mulai rajin membeli buku.
Bermula dari kunjungan akhir pekan ke rumah Paman saya di Rawamangun, daerah UNJ. Saya sering melewati toko buku islami. Buku pertama yang saya beli di sana adalah "Hari Ini Aku Cantik Sekali" dari Azimah Rahayu. Buku tak terlalu tebal dan bersampul merah jambu. Dan , alhamdulillah saya menyukainya. Semenjak itu, saya sering membeli buku di situ, dan juga di toko buku di belakangnya.
Akses internet yang lancar dan cepat juga menumbuhkan passion saya yang lain, menulis. Waktu di Kendari, saya hanya bisa ke Warnet seminggu sekali, buat berselancar atau mengisi blog. Maka, di kantor pusat, saya bisa tiap hari menulis di blog. Bahkan, merasa ada yang kurang kalau tak ngeblog (halah..).
Karena sudah punya penghasilan sendiri, maka saya bisa berbelanja lebih. Soal buku, selain di toko biasa, saya juga membeli lewat toko online.
Setelah beberapa lama ngeblog dan pindah domisili lagi, saya mulai tekun mengikuti lomba-lomba di dunia maya. Beberapa diantaranya lomba menulis antologi. Rupanya, kerjaan yang tak sebanyak di kantor pusat, membuat saya lebih produktif lagi menulis, setelah dalam dua tahun terakhir mengendur,terutama dalam blogging.
Rupanya, saya berhasil menembus satu proyek antologi yang berjudul #Mudik Story, proyek yang diadakan di sebuah self publishing. Lalu antologi kedua, Dance with My Father buku 2, antologi ketiga, Cemburu buku 1, dan keempat, serta Goodbye November. Saya menemukan passion baru lagi, menulis naskah untuk buku. Sekarang, saya sedang menggarap sebuah buku puisi milik teman saya, dan mudah-mudahan bisa terbit bulan depan.
Untuk kasus saya, saya memang suka membaca, tapi satu kelemahan saya, yakni tidak suka membeli buku (nah loh!). Lama baru saya sadari, setelah selesai kuliah, kalau kebiasaan saya ini (kalau bisa dibilang kebiasaan) ternyata berdampak kurang baik. Membaca, menjadi suatu kesukaan saja, bukan menjadi kewajiban. Padahal, kalau ingin maju, katanya kita sebaiknya membaca satu buku satu hari (yang ini saya lupa dapat dari mana).
Kalau ingin membaca suatu buku, saya paling suka meminjamnya. Apakah dari teman atau dari perpustakaan. Itulah yang membuat koleksi buku saya amat sangat minim. Tapi setelah bekerja, saya ingin merubah "kebiasaan itu", saya akan membeli buku..dan membaca banyak buku..
______________________
Postingan di atas adalah postingan lama, saya tulis pada April, 2008, beberapa bulan setelah pindah ke Jakarta untuk bekerja. Apa yang terjadi, setelah itu saya mulai rajin membeli buku.
Bermula dari kunjungan akhir pekan ke rumah Paman saya di Rawamangun, daerah UNJ. Saya sering melewati toko buku islami. Buku pertama yang saya beli di sana adalah "Hari Ini Aku Cantik Sekali" dari Azimah Rahayu. Buku tak terlalu tebal dan bersampul merah jambu. Dan , alhamdulillah saya menyukainya. Semenjak itu, saya sering membeli buku di situ, dan juga di toko buku di belakangnya.
Akses internet yang lancar dan cepat juga menumbuhkan passion saya yang lain, menulis. Waktu di Kendari, saya hanya bisa ke Warnet seminggu sekali, buat berselancar atau mengisi blog. Maka, di kantor pusat, saya bisa tiap hari menulis di blog. Bahkan, merasa ada yang kurang kalau tak ngeblog (halah..).
Karena sudah punya penghasilan sendiri, maka saya bisa berbelanja lebih. Soal buku, selain di toko biasa, saya juga membeli lewat toko online.
Setelah beberapa lama ngeblog dan pindah domisili lagi, saya mulai tekun mengikuti lomba-lomba di dunia maya. Beberapa diantaranya lomba menulis antologi. Rupanya, kerjaan yang tak sebanyak di kantor pusat, membuat saya lebih produktif lagi menulis, setelah dalam dua tahun terakhir mengendur,terutama dalam blogging.
Rupanya, saya berhasil menembus satu proyek antologi yang berjudul #Mudik Story, proyek yang diadakan di sebuah self publishing. Lalu antologi kedua, Dance with My Father buku 2, antologi ketiga, Cemburu buku 1, dan keempat, serta Goodbye November. Saya menemukan passion baru lagi, menulis naskah untuk buku. Sekarang, saya sedang menggarap sebuah buku puisi milik teman saya, dan mudah-mudahan bisa terbit bulan depan.
salah satu antologi
Menulis buku sendiri masih menjadi cita-cita saya, yang akan diangkat dari blog ini dan blog sebelah (Multiply). Semoga tahun ini bisa terbit :)
Temannya menulis , pastinya membaca. Nah, soal yang satu itu saya masih terus belajar. Mengapa? Karena saya memiliki kelemahan yang sangat fatal, yakni skimming dan tak fokus. Kebiasaan membaca cepat dari masa sekolah rupanya tak bisa saya tinggalkan. Skimming mengakibatkan saya sangat jarang bisa menangkap makna penting dari sebuah buku. Saya ingin sekali memperbaikinya, ingin sekali sabar dalam membaca, dan tak mudah mengganti buku yang belum diselesaikan.
Temannya menulis , pastinya membaca. Nah, soal yang satu itu saya masih terus belajar. Mengapa? Karena saya memiliki kelemahan yang sangat fatal, yakni skimming dan tak fokus. Kebiasaan membaca cepat dari masa sekolah rupanya tak bisa saya tinggalkan. Skimming mengakibatkan saya sangat jarang bisa menangkap makna penting dari sebuah buku. Saya ingin sekali memperbaikinya, ingin sekali sabar dalam membaca, dan tak mudah mengganti buku yang belum diselesaikan.
bagus sekali tulisannya, mengingatkan aku yg sdng menunggu daftar keinginanku bertahun-tahun.. Mksh ya
BalasHapusTuh kan, tulisannya dah seabrek.. :D
BalasHapusDitunggu terbit bukunya.. ;-)
@munirshine...sama2 pak :)
BalasHapus@yuan hehe...mule rajin. Doakan ya^^