Langsung ke konten utama

Supaya Bisa Eksis di Dunia Maya, Ngapain Aja Yah?


Pertanyaan bagaimana supaya eksis di internet, saya lontarkan awal bulan Februari di blog Multiply saya. "Supaya bisa eksis di dunia maya, ngapain aja yah?", begitu redaksi pertanyaan saya, dan jawaban yang masuk beraneka rupa.
  
"Rajin nulis, share pengalaman, tips, journey dll. Rajin silaturrahim k sesama bloggers," jawaban pertama. "Bikin jurnal dan qn (quicknotes)." yang ini dan jawaban pertama tadi khas blogger, blogger memang musti rajin posting. "Buka toko (online)," tipikal jawaban dari seorang online seller, eksis sambil dagang^^. "Rajin mampir n komen. Politik balas budi seringkali berlaku. Haha.. Tapi minimal welcome sama tamu," blogger juga. "Bikin Keributan, posting-posting artikel yang berbau SARA, PROVOKASI, HINAAN. Dijamin Eksis..", waduh kalau eksis yang kayak gini, jauh-jauh aahh, ga bakal lama. "Gak ada saran, soale gak bisa ngeksis," teman saya yang gak ngaku eksis, padahal akun blognya dimana-mana (peace fren @_@).

Eksis, apa sebenarnya ukuran yang pas buat eksis di internet? Terkenal, punya akun di mana-mana, sering muncul di kabar maya?


Menurut seorang pakar IT, Mochamad Yusuf,  ukuran eksis mungkin bisa dilihat dari satu ini, ketik nama kamu di Google (mesin searching paling yahud masa kini), lihat berapa hasil pencarian. Kalau tidak ada satu pun, selamat...anda belum tercatat eksis. Kalau ada, dan berlembar-lembar, itu berarti anda telah sukses menanamkan jejak-jejak di dunia maya.
Saya sendiri mempraktekkan hal ini, dengan kata "Mudhalifana", ada sekitar 10 page google yang mencatat hasil pencarian. Kebanyakan berasal dari blog, instansi tempat bekerja, dan beberapa akun media sosial yang saya punya. Apakah saya eksis, hehehe. Sepertinya untuk sekarang ini, lumayanlah^^.

Kalau ukurannya seperti itu, maka jalan untuk mencapainya kita mesti memiliki akun di beberapa sektor penting dalam jagat per-internetan (kayak program pemerintah ajah ;) ), yaitu:
-  Media sosial, seperti Facebook, Twitter, Myspace dll, serta
-  Blog, seperti di blogspot, blogfam, wordpress, multiply, kompasiana dll

Media sosial sekarang tak ubahnya jadi kebutuhan primer. Siapa yang tak punya akun Facebook sekarang? Bahkan anak kecil umur belasan bulan udah dibuatkan satu akun oleh orangtuanya. Twitter, meski hanya 140 karakter, media satu ini sedang meningkat trennya di Indonesia. Bersosialisasi lewat media maya adalah satu jalan buat eksis yang paling gampang. Dengan modal email, dan foto "unyu", kamu bisa berteman dengan banyak orang di luar sana. Pasang status yang lebay bin narsis, yang terkadang bikin ilfil, akan mengundang komentar. Nah, eksis kan! Iya sih, tapi dengan cara ini, keberadaan kamu hanya akan mengundang orang-orang iseng saja. Gak bakal lama deh. Makanya, eksislah dengan baik dan benar. Usahakan status kamu itu bukan buat hati orang lain yang lagi bete tambah bete, yang sedih tambah sedih dan yang marah-marah semakin meledak. Aura positif dari status kita akan memancar ke orang lain, dan bukan tak mungkin menginspirasi mereka. So, efek sampingnya, kamu semakin tenar deh :). Bukan yang berbentuk motivasi ajah yang bisa menginspirasi, terkadang status sederhana tapi lucu bisa membuat seseorang tertawa dan melupakan kesedihannya. As Simple As That.
Apa yang bisa dilakukan di media sosial (socmed)? Banyak! Di sana, kamu bisa "bergaul", jualan, promo-promo, nyari info terupdate atau bahkan ikutan berbagai lomba. Eksis yang positif yow^^, yang buat kamu tambah pinter, gaul, dan meluas wawasannya.


Menulis blog juga salah satu cara ampuh buat eksis. Tau kan berbagai blogger yang akhirnya tenar dan menjadi selebriti di dunia nyata. Sebut saja Raditya Dika dan Arief "Poconggg", it started with blogging , guys. Blog sekarang bukan saja untuk menumpahkan segala unek-unek empunya. Kalau isi blognya bagus plus unik bin seru, maka akan menarik banyak pembaca atau bahkan follower blog. Sudah pasti jadi eksis tuh :). Tapi, ada hukum tak tertulis di dunia perblogan. Seperti di awal tulisan ini, balas budi berlaku. Sering-seringlah bertamu ke rumah orang lain, istilah kerennya "blog-walking". Semakin baik dengan pengeblog lain, maka kemungkinan rumahmu dikunjungi dan dikomen balik pun bertambah besar.  Saya sendiri punya dua blog pribadi yang alhamdulillah masih hidup sampai sekarang, yang ini dan di Multiply. Menulis blog sangat membantu mempertajam skill menulis saya, dengan mengamati kejadian sehari-hari serta mem-postingnya di blog.
Ngeblog juga bisa buat kamu semakin eksis dengan ikutan lomba-lomba blog keren, seperti lomba yang ini, lomba blog AXIS.  Dengan hanya ikutan saja, banyak pengunjung yang akan mampir ke blog kamu. Kalau mereka suka, bukan mustahil mereka akan jadi follower blog kamu.
  
Lomba Blog AXIS

Dua sektor penting di internet buat eksis ,sudah! Nah sekarang tentang modal terbesarnya.
Pertama, siapkan email. Email yang stabil alias tidak berubah-ubah adalah modal besar buat kamu bikin akun dimana-mana. Email juga bisa dianggap sebagai identitas kamu di dunia maya, kedua setelah KTP di dunia nyata.
Kedua, jujur. Dimana-mana, kejujuran adalah modal yang tak ternilai harganya. Apalah artinya terkenal, tapi hasil dari kebohongan.  Di dunia maya atau nyata, orang yang gemar bohong pada akhirnya akan dijauhi, atau bahkan diberi label buruk. Eksis tapi ngibul, gak banget deh :(
Terakhir, gadget/komputer. Pilihan bisa berupa komputer personel (PC), laptop, handphone canggih, atau tablet. Kalau memang masih belum sanggup beli laptop atau notebook, menggunakan handphone juga bisa. Sebelumnya, tanyakanlah pada teman, provider apa yang sinyalnya bagus di daerah itu. Biar kamu tak salah pilih provider/kartu buat internetan.
Kalau semua sudah siap, maka kamu bisa siap-siap eksis deh. Selamat EKSIS ya!!



Komentar

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.