Assalamua'alaikum pak..
Kenalkan pak, saya salah satu anak dari bangsa ini. Saya mau curhat pak, mengenai masalah yang mengganjal di hati kami.
Pak menteri yang terhormat,
Bisa nggak pak Ujian Akhir Nasional ditiadakan, kami mohon pak. Semenjak ada UAN, mental kami menjadi lemah. Guru-guru pun begitu. Bahkan, para guru sampai berkata (maaf pak, ini dalam bahasa daerah):"Janganmi ko terlalu PeDe bisa lulus, meskipun ko pintar, pakemi saja kunci jawaban???!!!!". Betul pak, ini kenyataan, sumpah deh!
Padahal, dulu, kata senior-senior kami, Ujian Akhir gak gitu deh, pokoknya asyik-asyik aja. Murid yang menggunakan kunci jawaban dianggap aneh dan gak keren. Tetapi, kok sekarang kebalikannya. Malahan kami yang mau berlaku jujur-lah yang dibilang aneh.
Pak menteri, kami mohon pak. Pendidikan adalah salah satu dasar dari pembangunan negeri, kalau anak-anak hasil UAN sekarang sudah banyak yang berlaku korup, bagaimana nanti, saat kami jadi pemimpin?
Pak menteri, cukup sekian surat saya ini. Sampai disini, saya sudah tidak mampu berkata-kata lagi.
Salam saya..
PS: di balas y pak, hehehhe :)
*hasil obrolan dengan teman*
Kenalkan pak, saya salah satu anak dari bangsa ini. Saya mau curhat pak, mengenai masalah yang mengganjal di hati kami.
Pak menteri yang terhormat,
Bisa nggak pak Ujian Akhir Nasional ditiadakan, kami mohon pak. Semenjak ada UAN, mental kami menjadi lemah. Guru-guru pun begitu. Bahkan, para guru sampai berkata (maaf pak, ini dalam bahasa daerah):"Janganmi ko terlalu PeDe bisa lulus, meskipun ko pintar, pakemi saja kunci jawaban???!!!!". Betul pak, ini kenyataan, sumpah deh!
Padahal, dulu, kata senior-senior kami, Ujian Akhir gak gitu deh, pokoknya asyik-asyik aja. Murid yang menggunakan kunci jawaban dianggap aneh dan gak keren. Tetapi, kok sekarang kebalikannya. Malahan kami yang mau berlaku jujur-lah yang dibilang aneh.
Pak menteri, kami mohon pak. Pendidikan adalah salah satu dasar dari pembangunan negeri, kalau anak-anak hasil UAN sekarang sudah banyak yang berlaku korup, bagaimana nanti, saat kami jadi pemimpin?
Pak menteri, cukup sekian surat saya ini. Sampai disini, saya sudah tidak mampu berkata-kata lagi.
Salam saya..
PS: di balas y pak, hehehhe :)
*hasil obrolan dengan teman*
Gile, impressing bener ini surat. Sy doakan mudah2an aspirasi ini didenger sama pa menteri, salut! :-)
BalasHapussekitar seminggu yang lalu, ketemu pak menteri.face to face meski dia dipanggung dan saya di bawah sebagai pendengar. kami di mesjid Athirah waktu itu. Dan saya punya sejuta uneg2 yang tak terdengar.
BalasHapusbeliau memuja-muji pendidikan nasional dan anak-anaknya (kebetulan kedatangan beliau untuk pembukaan olimpiade sains). Mendengar itu saya cuma mencibi dari bawah dengan hati miris. Itu pun tak terlihat oleh beliau.
temanmu di makassar,
berusaha untuk selalu peduli dengan bangsa ini