No, it's not possible! Scientists says..
Sebuah penelitian di Jerman,menyatakan kalau anggapan bahwa kita mampu melakukan dua buah atau lebih pekerajaan di saat yang sama (secara simultan), yang diistilahkan sebagai multitasking, adalah hanya mitos modern belaka.
Pembahasan mengenai multitasking amat sering dijumpai dalam masalah berkendara. Para pengemudi di jalan raya sering mengalami situasi seperti ini, seperti menelpon sambil menyetir. Anggapan yang muncul adalah, bahwa kita mampu untuk melakukan dua atau banyak pekerjaan secara serempak. Dari hasil penelitian, anggapan tersebut ternyata salah. Yang terjadi adalah, hanya kemampuan untuk berpindah-pindah fokus dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Di saat satu alat indra kita aktif ke satu hal, maka indra yang lain akan pasif.
Berbicara tentang multitasking, saya punya kebiasaan yang bisa dibilang berbau 'multitasking'. Waktu sekolah dan kuliah dulu, saat belajar, saya sering sekali melakukannya di depan televisi. Apalagi kalau film kesayangan saya sedang tayang, saya pasti tak ingin ketinggalan, walaupun besoknya harus ujian.Jadi, filmnya OK, ujian pun OK!! Namun ternyata, setelah dipikir-pikir, kebiasaan ini rupanya buruk. Karena, kemampuan untuk fokus pada satu hal menjadi amat berkurang. Atau yang saya istilahkan "Focusing Distraction Syndromme (FSD)", istilah sederhananya "kurang bisa konsen-". Kemampuan untuk fokus mempengaruhi kemampuan belajar, yang akhirnya juga menurun. Selain itu, juga berpengaruh kepada ingatan (bad memory).
Multitasking for me, Is it bad or good? Mudah-mudahan saja bagus.
Sebuah penelitian di Jerman,menyatakan kalau anggapan bahwa kita mampu melakukan dua buah atau lebih pekerajaan di saat yang sama (secara simultan), yang diistilahkan sebagai multitasking, adalah hanya mitos modern belaka.
Pembahasan mengenai multitasking amat sering dijumpai dalam masalah berkendara. Para pengemudi di jalan raya sering mengalami situasi seperti ini, seperti menelpon sambil menyetir. Anggapan yang muncul adalah, bahwa kita mampu untuk melakukan dua atau banyak pekerjaan secara serempak. Dari hasil penelitian, anggapan tersebut ternyata salah. Yang terjadi adalah, hanya kemampuan untuk berpindah-pindah fokus dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Di saat satu alat indra kita aktif ke satu hal, maka indra yang lain akan pasif.
Berbicara tentang multitasking, saya punya kebiasaan yang bisa dibilang berbau 'multitasking'. Waktu sekolah dan kuliah dulu, saat belajar, saya sering sekali melakukannya di depan televisi. Apalagi kalau film kesayangan saya sedang tayang, saya pasti tak ingin ketinggalan, walaupun besoknya harus ujian.Jadi, filmnya OK, ujian pun OK!! Namun ternyata, setelah dipikir-pikir, kebiasaan ini rupanya buruk. Karena, kemampuan untuk fokus pada satu hal menjadi amat berkurang. Atau yang saya istilahkan "Focusing Distraction Syndromme (FSD)", istilah sederhananya "kurang bisa konsen-". Kemampuan untuk fokus mempengaruhi kemampuan belajar, yang akhirnya juga menurun. Selain itu, juga berpengaruh kepada ingatan (bad memory).
Multitasking for me, Is it bad or good? Mudah-mudahan saja bagus.
Mungkin di sinilah makna firman Allah dalam Al-Insyirah ayat 7: "Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain."
BalasHapusNice, Pia..
Pas dengan buku menarik yang lagi saya baca neeh..judulnya Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps..ditulis oleh barbara pease..bukunya asyik, juga membuka wawasan kita tentang perbedaan "kecil" yang sebenarnya klo diperbesar pake mikroskop...ternyata perbedaannya sangatlah besar...
BalasHapusCeritaka' sedikit nah, kemampuan wanita untuk menggunakan kedua belah otaknya secara bersamaan dalam sebuah pekerjaan bisa menjelaskan mengapa rata2 wanita bisa menonton sambil memberi makan anaknya plus menggosip dengan teman nontonnya, beda dengan rata2 pria..klo membaca buku, koran atau lagi nonton tv bisa tuli alias tidak mendengarkan suara2 lain..makanya kadang2 pria menyebalkan saat melakukan suatu pekerjaan membaca atau menonton atau mendengarkan...fokus..yah rata2 pria hanya bisa fokus dalam satu pekerjaan in one time....
Btw..lama tak jumpa..gimana kibarnya neeh bu..thank's dah mampir...
faktor lingkungan terkadang membentuk: what kind of person who we are... hehe, just kidding :-)
BalasHapusUps, film kesayangan Pia sekarang apa ya??? :p