Apa yang paling saya rindukan dari kampungku yang satu itu, jawabannya banyak sekali. Mulai dari sayur kelor, kraker gabin, teman-temanku, toko-tokonya, pete-pete, ikan masak, tokoku (bukan toko deng, lebih cocok dibilang warung), penjual kenta (itu nama kerennya bale, yang suka teriak, bale...bale.., kenta..kenta..), kamarku, rumahku, mamaku, semua orang rumah, tanaman yang sering saya siram tiap pagi, udara kendari, jalanan kendari, dan semua tentang kendari dan sekitaran wua-wua. Tapi, sayang ongkos pulang-pergi Kendari mahal sekali, sekitar 2 juta, itu belum termasuk oleh-oleh, yang hanya bisa dikumpulkan dalam waktu yang lama sekali, bukan satu atau dua bulan ini. Jadi, kesimpulannya adalah untuk memenuhi rasa rinduku itu, saya harus menunggu kira-kira lima bulan lagi untuk pulkam (pulang kampung), dalam acara "Lebaran", soalnya libur panjang seminggu hanya tersedia pada waktu Idul Fitri saja.
Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.