Setahun lebih sudah terakhir saya menginjakkan kaki di Jakarta. Kota yg pernah membersamai saya selama 3 tahun. Kota yang mungkin dicintai banyak orang. Sayangnya saya tidak terlalu.
Jakarta siang itu berkabut tipis. Sebelum pesawat yang saya tumpangi mendarat, setumpuk tipis kabut nampak menyelimuti Jakarta.
Datang ke Jakarta dengan alasan yang sama seperti kedatangan saya, buat belajar sejenak agar otak kami tak selalu disemuti rutinitas yang sama hari ke hari. Agar wawasan kami bertambah luas lagi.
Bertemu kawan lama hanyalah bonus kecil. Ada kawan yang sudah bertahun-tahun tak bersua, ada yang seringnya via Whatsapp saja, ada juga yang hanya bisa lewat SMS dan telepon.
Waktu belajar hampir usai, waktu yang diharapkan pun kan datang. Waktu kembali ke kampung. Bertemu kembali dengan mereka yang selalu dirindu.
Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.