Langsung ke konten utama

WBC 2014 aka Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2014

Sebenarnya saya tidak sanggup menulis berita ini, huaaaa. Sakitnya itu di sini (nunjuk hati), berdarah-darah dan pedih #lebay
Setelah bulan lalu dipastikan bahwa ganda campuran andalan Indonesia gagal ke WBC (kejuaraan dunia) karena cedera engkel Tontowi Ahmad (Owi), maka sore ini kabar tak mengenakkan juga datang dari sektor ganda putra dan tunggal putra. Tunggal putra harapan kita, Simon Santoso dan ganda putra kebanggan Indonesia, Muh. Ahsan-Hendra Setiawan juga dipastikan tidak bisa ikut, hiks..hiks. Penyebabnya? Simon kena DBD sementara Ahsan cedera pinggul.
Maka, sudah pasti Indonesia tidak bisa menampilkan kekuatan andalannya di ajang paling bergensi yang setara dengan olimpiade itu.
Di tahun ini bisa dibilang prestasi pebulutangkis kita lagi menurun dibanding tahun lalu. Beberapa gelar super series dan super series premier telah hilang, ditambah dua gelar juara dunia. Amat sulit bagi pebulutangkis kita yang lain untuk merebut gelar tersebut. Ditambah Simon Santoso yang amat diharapkan untuk mendapat gelar juara tunggal putra, ternyata juga harus mundur akibat dilarikan ke rumah sakit hari ini karena Demam Berdarah Dengue.
Harapan yang paling potensial hanyalah pada Tommy Sugiarto dan Greysia Polii-Nitya K.Maheswari yang berada dalam peringkat 10 besar dunia.  Meski sangat berat, rat..rat..rat (pake echo ;-) )
Keberangkatan tim Indonesia tinggal 2 hari lagi. Semoga semua akan berjalan lancar, aman dan tenteram. Dan yang paling penting, pebulutangkis kita ada yang bisa ke babak final dan jadi JUARA.
HWAITING!!!

Komentar

  1. salam hangat dari kami ijin menyimak gan, dari kami pengrajin jaket kulit

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda atas isi blog saya ini. Kritik, saran yang membangun sangat diharapkan, namun harap sopan.

Postingan populer dari blog ini

Langkah Kecil untuk Konservasi Sumber Air

Berapa liter dalam sehari air yang kamu pakai buat keperluanmu? Lima, sepuluh? Bisa lebih dari itu. Jika mandi dilakukan dua kali sehari, maka bisa dihitung kira-kira lebih dari 50 liter saja dihabiskan buat mandi saja, belum buat yang lain. Dari mana air itu kita peroleh? Masyarakat kita kebanyakan memperolehnya dari sumber air tanah, karena kemampuan perusahaan air yang masih terbatas. Banyak juga yang memperolehnya dari sungai, bahkan ada yang membangun rumah dekat sungai sehingga tak perlu bersusah-susah mencari sumber airnya.

Kersen, Jambu Air dan Rambutan

Tulisan ini diikutkan pada  8 Minggu Ngeblog   bersama Anging Mammiri, minggu pertama. S uatu sore, April 1994 Aku terbangun dari tidur siangku. Tak ada mimpi buruk, aku tidur dengan pulas siang itu. Setelah berdiam diri sambil merenung, aku lalu melompat dari tempat tidur. It's Cheery Tree time , waktunya Pohon Kersen sodara-sodara!! Kaki dan tanganku lincah mencari dahan untuk dinaiki. Berpuluh-puluh buah Kersen warna-warni menggodaku. Aku tak sabar lagi ingin mencicipi manisnya buah-buah Kersen itu. Hmmmmm..., Jangan tanya berapa lama aku bisa bertahan di atas pohon Kersen, bisa berjam-jam. Dan, untungnya, pohon Kersen itu tak jauh dari rumah. Pohon itu dengan gagahnya bertengger di depan teras depan rumah nenekku. Pohon yang jadi favoritku dan sepupu-sepupu serta kawan-kawan sepermainan di sekitar rumah nenekku. Kersen (gambar dari sini )

Saya Pilih Ubuntu!

Sekitar awal tahun lalu, saya sudah punya niat untuk membeli laptop sendiri. Setelah bertahun kerja dan selalu mengandalkan komputer kantor buat mengerjakan semua kepentingan dengannya, saya ingin mengubah keadaan ini. Saya lalu mengumpulkan sedikit demi sedikit uang honor demi sebuah laptop.  Setelah beberapa saat, uang akhirnya terkumpul.  Setelah bertanya kesana kemari merek laptop yang kira-kira murah tapi bagus, dan juga bantuan sahabat baik saya, Ami, yang kebetulan cerewet sekali kalau membahas hal-hal berhubungan dengan gadget. Kami pun lalu menunjuk sebuah merek. Pertama kali memilih laptop tersebut, abang penjualnya menawarkan memakai sistem operasi sejuta umat, sang Jendela. "Mau pake Win***s? Kalau mau, drivernya udah ada. Tinggal nambah aja sejuta.", kata si penjual tersebut. "Oh, tidak. Mau pakai linux saja. Ada gak?" "Waduh, ga ada linux di sini. Susah itu." Saya menolak, mau memakai linux saja.