Saat SD dulu, saya pernah merengek pada Bapak agar dibelikan Buku Latihan yang persis sama dengan yang dimiliki guru saya. Bukan apa-apa, saya mengincar kunci jawaban buku tersebut. Latihan dan PR yang diberikan Bu Guru selalu berasal dari buku itu..:)
Pengalaman lain dengan kunci jawaban adalah saat minggu lalu di rumah Paman saya. Anaknya (atau sepupu saya), yang duduk di kelas III SD, meminta bantuan dalam pelajaran PKn. Dia kebingungan dengan Gurunya yang menyalahkan jawaban-jawabannya. Ibunya (yang kebetulan seorang Guru juga) kemudian menyela (dalam dialek daerah):" Memang begitu Ibu Gurunya, pia, kalo lain dari Kunci Jawaban, pasti disalahkan..Padahal, itu kan pertanyaan terbuka!".
Tanpa disadari, kita tumbuh menjadi generasi Kunci Jawaban. Sejak kecil, sedikit peluang untuk berpikir berbeda. Kebebasan berekspresi terbelenggu oleh selembar Kunci Jawaban..:(
Iya Pi, kadang2 juga terpikir, angkatan pembelajaran kita kebanyakan jadi amak-anak yang pintar, tapi kurang mandiri, besar dan belajar dengan apa yang diperintahkan guru saja, dan kebingungan pada saat harus menghadapi soal yang di luar pertanyaan, padahal hubungannya masih sangat dalam. Dimulai dari generasi kunci jawaban, angkatan2 itu didikte untuk menjawab 'persis', sehingga tidak kreatif dalam menemukan perspektif lain, ya? Beda banget sama pendidikan di luar sana. Clararch02.blogspot.com
BalasHapusYoi bgt Pi, tapi ya Alhamdulillah untungnya dulu guru2ku ga ad yang begitu. Mereka demokratis membebaskan kami berekspresi. Tapi sayangnya pas kuliah aku ketemu sama dosen generasi kunci jawaban. Ya hapal mati gitu deh. Kalau ga hapal tinggal matinya. hhuuaahaha... :D
BalasHapus