Setelah percobaan yang ke sekian kalinya, laptop saya akhirnya pulih lagi. Dari awal, saya sudah berazzam kalau laptop saya tidak akan pakai OS “jendela” (yang sudah pasti bajakan). Maka sebagai konsekuensinya saya memakai OS sumber bebas atau open source . OS Open source di dunia ada beraneka ragam. Satu yang paling terkenal ialah Ubuntu, dan OS inilah yang saya pilih. Awalnya saya memakai versi 10.04 LTS. Lalu berganti ke versi 14.04 LTS. Versi LTS saya pilih sebab akan didukung dalam jangka waktu yang lama (5 tahun). Versi 14.04 dalam rilisnya seharusnya didukung hingga 2019. Tapi, sejak pertengahan 2016 mulai rada-rada aneh. Saya yang tak mau repot terus menunda upgrading . Hingga akhirnya sangat kerepotan sebab sistem menjadi kacau karena tak bisa updating . Sampai awal tahun ini saya “sadar” dan melakukan perubahan, upgrading ke 16.04 LTS (versi LTS terakhir, rilis April 2016). Upgrading berhasil saya lakukan. Tapi hasil akhirnya masih jauh dari yang ideal. V