Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

PLN Bersih untuk Indonesia, untuk Kita Juga

Melihat postingan tentang lomba blog PLN dan plang " PLN Bersih , No Suap" membuat saya berkerut dahi, "Emang bisa??" tanya saya dalam hati. Cap bersih dan apapun yang senada dengan itu, di negeri dan jaman sekarang ini adalah hal yang teramat sulit. Sungguh. Lihat saja di televisi, koran dan berita online, fakta atau opini yang ada adalah korupsi, penyalahgunaan wewenang dimana-mana. Suap, apalagi, adalah hal yang dianggap wajar di masyarakat kita. Tak menyuap seperti tak gaul :( (hedeeeuuuh). Tapi, tak ada yang tak mungkin jika mau bersungguh-sungguh. PLN Bersih bukanlah tagline semata. Terlihat dari perubahan-perubahan drastis yang dilakukan mereka, bahkan seluruh jajaran-mulai dari yang di atas hingga terbawah. Salut. Berbagai perubahan yang dijalankan, bisa diakses dari situs plnbersih.com , diantaranya: perubahan sistem pelayanan dan pengaduan, pengaturan gratifikasi, perubahan pengadaan barang dan jasa, dsb. Hal-hal dasar yang bisa memic

Mengembalikan (restore) Tampilan Print Composer di QuantumGIS

Utak-atik emang pekerjaan yang menyenangkan, kalau tahu cara mengembalikan ke keadaan sebelumnya. Tapi kalau tak tahu, maka untuk itulah tombol CTRL + Z (undo) diciptakan, haha. Yang masalah adalah saat tombol undo bagi tampilan tak tersedia, begitu pula tanda-tanda tombol yang lain. Hopeless:( Dari kemarin, setelah sedikit main-main dengan Print Composer QuantumGIS (tools untuk mencetak peta), saya dengan "tanpa sengaja" mematikan tampilan sebelah kanannya. Yang saya kira bisa saya kembalikan dengan mudah. Ternyata tak bisa, saudara-saudara. Berulang kali saya coba, namun  tak satu pun yang sukses. Pagi ini, setelah berkontemplasi cukup dalam (hedeuhhh bahasanya B-) ), saya mencoba strategi lain. Uninstall QuantumGIS lalu install ulang, dan hasilnyaaaaaaaaa......gagal maning-gagal maning. Sama sekali tak berubah. Mau tak mau harus cari bantuan ekstra dari luar, yakni mbah Google. tampilan print composer yang asli setelah diutak-atik Ketik di google, how t

Tumis Paria Tomat

Sabtu pagi, mbak sayur yang kutunggu tlah berlalu. Setelah kucari-cari, mbak sayur sudah tak terkejar lagi. Masak sayur apa pagi ini? Ah, rupanya masih ada paria* di kulkas. Aha, bagaimana kalau tumis paria (lagi). Caranya? Gampang dan mudah saja. Cukup siapkan paria yang telah dipotong tipis-tipis lalu ditaburi garam kasar lalu diremas-remas dan dicuci bersih. Ini berguna agar rasa pahitnya ternetralisir.  Bumbu yang dipakai juga sederhana, hanya bawang putih dan bawah merah yang dihaluskan bersama garam. Jangan lupa lupa gula sebagai pembangkit rasa gurih. Serta tomat yang sudah dipotong kecil-kecil. Jumlah serta ukuran terserah ya, kira-kira saja. Untuk saya, 3 siung bawang putih dan 3 siung bawang merah sudah cukup untuk kira-kira 200 gr paria. Pertama, panaskan wajan lalu masukkan minyak goreng. Tunggu hingga panas. Lalu masukkan bumbu yang dihaluskan, tumis hingga harum. Lalu, masukkan tomat potong, tumis sebentar. Kemudian parianya, tumis hingga layu. Masukkan g